Sandiaga Uno Lakukan Kunjungan Persahabatan ke KBB

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kandidat Wakil Presiden RI, Sandiaga Salahudin Uno, melakukan kunjungan persahabatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Kamis (13/09/2018).

Kedatangan Sandi didampingi calon legislatif DPR RI, Rachel Maryam, serta Wakil Bupati KBB, Hengky Kurniawan. Saat pertama datang ke KBB, Sandi mengunjungi Pasar Tagog Padalarang dan langsung menyantap kupat tahu.

Sandi berbincang dengan para pedagang dan menyerap berbagai keluhan. Kebanyakan mereka mengeluhkan mahalnya barang-barang pokok seiring dengan naiknya nilai tukar rupiah atas dolar.

Usai di pasar Tagog, Sandi kemudian menggelar dialog kewirausahaan dengan kaum milenial di Jayagiri Resort, Lembang, KBB.

Dalam pertemuan tersebut, Sandi berjanji apabila terpilih dalam pemilihan presiden 2019, ia akan memperhatikan dan memberi akses permodalan bagi startup baru terutama UMKM.

"Kalau berikan amanah, saya dengan Pak Prabowo akan memprioritaskan ekonomi berpihak ke rakyat, berpihak ke UMKM. Kita hadirkan ekonomi prorakyat," kata Sandi.

Tak lama setelah menggelar dialog, Sandi mengunjungi Saung Rachel untuk menyantap makanan tradisional Sunda (liwet) bersama warga di Cilame Permai.

Seusai menyantap nasi liwet, Sandi juga menyerap berbagai aspirasi dari warga hingga pengusaha sekitar. Kebanyakan dari mereka berharap agar Sandi bisa berpihak kepada rakyat kecil, terutama peningkatan perekonomian.

Sandi mengatakan, perekonomian kita tengah lesu sehingga masyarakat harus berhemat dengan tidak menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak perlu.

"Ekonomi sekarang masih mengalami kesulitan masih banyak warga yang mengeluh, kita harus melakukan penghematan," kata dia.

Tak hanya ekonomi, Sandi juga mendapat masukan terkait kesenian yang dianggap kurang diperhatikan. Sementara itu, Rachel Maryam mengatakan, ke depan DPR juga akan mendorong pelestarian kesehatan melalui peningkatan anggaran.

Menurut dia, kesenian mencerminkan jati diri bangsa sehingga perlu didorong kehadirannya di tengah-tengah masyarakat.

"Sekarang kesenian masih dianggap sesuatu yang bukat prioritas, padahal jati diri bangsa kita dari seni. Pemerintah ke depan punya perhatian lebih ke pada kesenian supaya kita ga kehilangan jati diri kita," ujar Rachel.