Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SBY Disudutkan dengan Kasus Bank Century, Kader Demokrat 'Mencak-Mencak'

SBY Disudutkan dengan Kasus Bank Century, Kader Demokrat 'Mencak-Mencak' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrat (PD) berang dengan pemberitaan media asing, Asia Sentinel yang menuding pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pencucian uang lewat skandal Bank Century.

Waketum PD, Syarief Hasan, mengatakan artikel yang dimuat oleh Asia Sentinel merupakan berita sampah. Bahkan tulisan tersebut dinilainya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Berita sampah nggak usah ditanggapilah. Ini tahun politik, jadi itu pasti berita sampah," katanya di Jakarta, Kamis (13/9/2018).

Baginya, tulisan John Berthelsen tersebut dapat merugikan banyak orang. Sehingga artikel tersebut tidak perlu dibahas.

"Nggak usah dibahaslah. Itu kan merugikan kita semua," ujarnya.

Asia Sentinel menulis artikel berjudul 'Indonesia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy'. Berita itu memuat tudingan adanya konspirasi pencurian uang negara lewat skandal Bank Century.  Artikel itu memuat tudingan bahwa ada pencucian uang senilai 12 miliar dolar Amerika Serikat lewat bank-bank di luar negeri oleh pemerintah SBY. Berita yang ditulis John Berthelsen itu menceritakan bagaimana skandal Bank Century hingga berubah nama menjadi Bank Mutiara. Berthelsen menulis artikel itu dengan mengacu laporan hasil investigasi setebal 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius pekan lalu. Artikel itu mengungkap keterlibatan 30 pejabat Indonesia.

Asia Sentinel menuding Bank Century merupakan landasan untuk merampok uang negara. Penetapan Century sebagai bank gagal pada 2008 disebut hanya rekayasa. Media tersebut bahkan menyebut Bank Century sebagai 'Bank SBY'.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: