Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Pelindo IV Dongkrak Produktivitas Bongkar Muat

Cara Pelindo IV Dongkrak Produktivitas Bongkar Muat Kredit Foto: Pelindo IV
Warta Ekonomi, Makassar -

PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo IV terus menggenjot produktivitas bongkar muat di sejumlah pelabuhan kelolaan yang tersebar di Kawasan Timur Indonesia. Salah satu caranya, BUMN di bidang kepelabuhanan itu gencar melakukan investasi untuk memodernisasi peralatan untuk aktivitas bongkar muat. 

Teranyar, Pelindo IV diketahui telah melakukan pembelian empat unit alat baru yang ditempatkan di Makassar New Port (MNP), Kendari New Port (KNP), Pelabuhan Ambon dan Pelabuhan Ternate. Empat unit alat baru berupa container crane didatangkan dari Korea Selatan. Selain itu, perusahaan juga terus menambah kapasitas penyimpanan. 

Sejauh ini, Pelindo IV mengklaim modernisasi peralatan tersebut mampu mendongkrak produktivitas bongkar muat mencapai 40%. "Dengan modernisasi peralatan yang dilakukan, produktivitas bongkar muat mengalami peningkatan sebesar 40% dari rata-rata 15 box per jam menjadi 25 box per jam," kata Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Pelindo IV, Farid Padang, di Makassar. 

Menurut dia, dengan berbagai investasi yang dilakukan, pelabuhan-pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia telah mampu meningkatkan kapasitas per tahunnya. Dari 700.000 TEUs menjadi 2.000.000 TEUs atau meningkat hampir 3 kali lipat.  Itu belum termasuk Terminal Petikemas Makasar, Kaltim Kariangau Terminal dan Makasar New Port. 

Sebelumnya, Farid menyampaikan peralatan baru yang didatangkan sudah ada yang tiba dan ditempatkan di pelabuhan kelolaan. Paling awal, container crane tiba di Pelabuhan Ternate pada Ahad lalu. Selanjutnya, alat yang lainnya juga akan diturunkan di Pelabuhan Ambon, lalu KNP dan kemudian di MNP.

Keempat alat itu, kata Farid, diangkut dari Pelabuhan Incheon yang ada di Negeri Ginseng, Korea Selatan menggunakan Kapal Dong Bang Giant Nomor 2. "Setelah unit container crane dilakukan unloading di masing-masing pelabuhan, rencananya akan langsung dilakukan uji coba operasi oleh masing-masing cabang," ucapnya. 

Farid melanjutkan tingkat komponen dalam negeri dari pekerjaan ini sekitar 35%  yang meliputi beberapa jasa konstruksi tenaga kerja mechanical electrical, tenaga kerja supervisi, testing, training, sertifikasi, review BPKP serta sebagian kontribusi dalam negeri yang berkaitan dengan mobilisasi crane.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: