Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Klaim Sistem Perdagangan Dunia Belum Sempurna, Perlu Reformasi

China Klaim Sistem Perdagangan Dunia Belum Sempurna, Perlu Reformasi Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
Warta Ekonomi, Beijing -

Sistem perdagangan dunia saat ini dinilai tidak sempurna dan China mendukung reformasi untuk itu, termasuk kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), untuk membuatnya lebih adil dan lebih efektif.

China terkunci dalam perang dagang yang sengit dengan Amerika Serikat dan telah berulang kali berjanji untuk menegakkan sistem perdagangan multilateral dan perdagangan bebas, dengan WTO di pusatnya.

Namun berbicara pada Kamis (13/9/2018) malam kepada wartawan setelah bertemu Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Penasihat Negara China Wang Yi mengatakan beberapa reformasi bisa menjadikan WTO lebih baik.

Sementara, keraguan tertentu telah diangkat tentang sistem perdagangan internasional saat ini, China selalu mendukung perlindungan perdagangan bebas dan percaya bahwa multilateralisme dengan WTO pada intinya harus diperkuat, Wang menambahkan.

"Pada saat yang sama, kami tidak percaya bahwa sistem saat ini sempurna dan tanpa cacat," tuturnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (14/9/2018).

"China mendukung reformasi yang diperlukan dan kesempurnaan sistem saat ini, termasuk ke WTO, untuk membuatnya lebih adil, lebih efektif dan lebih rasional," Wang menambahkan.

Wang menyatakan prinsip dasar WTO, dalam menentang proteksionisme dan mendukung perdagangan bebas tidak boleh berubah, tetapi hak-hak negara berkembang juga tidak boleh diabaikan.

"Tujuan reformasi seharusnya adalah untuk memungkinkan negara-negara menikmati buah-buah perkembangan globalisasi secara lebih adil, tidak untuk lebih memperlebar perbedaan antara selatan dan utara," tukas Wang.

Reformasi WTO perlu mendengarkan suara dari semua pihak dan konsultasi luas, dan terutama harus mendengarkan penghormatan pendapat negara berkembang, daripada hanya mengizinkan "satu orang untuk memiliki suara".

“Isu reformasi WTO sangat kompleks, dan melibatkan banyak bidang. (China) berharap semua pihak tetap sabar, dan maju selangkah demi selangkah,” pungkasnya.

Pernyataannya datang ketika China dan Amerika Serikat dapat kembali ke meja perundingan dengan ancaman tarif baru AS yang menjulang. Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah memperpanjang undangan untuk berbicara dengan rekan-rekannya di Beijing.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: