Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelemahan Rupiah Tingkatkan Peluang Ekspor UKM

Pelemahan Rupiah Tingkatkan Peluang Ekspor UKM Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai pengusaha, Jahja B. Soenarjo yang juga menjabat sebagai Ketua CEO Business Forum (CBF) Indonesia mengungkapkan, bahwa melemahnya rupiah dapat meningkatkan peluang ekspor bagi UKM. Menurutnya, investasi yang berorientasi ekspor harus lebih ditingkatkan, dan para pengekspor diberi insentif ekstra secara konkrit.

"Misalnya keringanan pajak atau perijinan lainnya. UMKM juga dibina secara berkesinambungan dan pendampingan yang konsisten untuk melakukan ekspor, pameran-pameran di luar negeri harus diikuti oleh yang kompeten, jangan lagi disisipi rombongan-rombongan yang belum siap dan hanya sekedar pameran dan jalan-jalan.  Ini lebih penting daripada sekedar ikut-ikutan meneriakkan ekonomi terpuruk tanpa memahami kondisi yang sebenarnya," ujar Jahja melalui pesan singkat, Jumat (14/09/2018).

Bagi Jahja, melemahnya rupiah tidak berpengaruh terhadap penurunan daya beli konsumen. "Tidak ada hubungannya, dan sebaiknya jangan digeneralisasi. Jalan-jalan ke luar negeri masih ramai, tempat wisata, tempat kuliner (bahkan waralaba luar) tetap ramai, belanja online juga meningkat," kata Jahja. 

"Yang pasti, bila stabilisasi Rupiah di tingkat nilai tukar berapa pun, termasuk bila ingin menguat, adalah hasil gotong royong Pemerintah dengan Pengusaha, serta masyarakat. Selama ini Devisa Hasil Ekspor (DHE) masih banyak 'terparkir' di luar, di lumbung-lumbung investasi, sementara Indonesia butuh lebih banyak real investor, masuk ke industri-industri, direct-investment, bukan speculative investor, easy-come easy-go, short term profit oriented," jelasnya. 

Jika penurunan daya beli terjadi, menurut Jahja, hal itu dikarenakan adanya pergeseran-pergeseran yang terjadi akibat disrupsi di berbagai aspek, perubahan sangat cepat, inovasi-inovasi bermunculan, yang menyebabkan gaya hidup dan pola pembelanjaan berubah. 

Bila DHE ini dibawa masuk kembali dalam jumlah besar, lanjut Jahja, maka Rupiah menguat, namun ekspor bisa melemah dan importir berebutan kembali memasukan barang, sementara masyarakat kita memang belum sepenuhnya Cinta Produk Indonesia, sekalipun ada barangnya. Masyarakat juga dihimbau untuk lebih memilih dan konsumsi produk lokal serta merek lokal 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: