Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina EP Genjot Produksi Minyak Hingga 113%

Pertamina EP Genjot Produksi Minyak Hingga 113% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak usaha PT Pertamina (Persero) yang merupakan kontraktor kontrak kerja sama di bawah koordinasi dan supervisi SKK Migas, PT Pertamina EP genap memasuki usia 13 tahun (13/9/2018).

Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, produksi minyak Pertamina EP kembali ke level di atas 100 Barrel Oil Per Day (BOPD). Hal ini dibuktikan dengan pencapaian produksi minyak PEP per 13 September 2018 sebesar 94.624 BOPD atau 113% dari target RKAP sebesar 83.000 BOPD. Untuk gas sendiri mencapai angka produksi 1.034,1 MMSCFD atau 105% dari target RKAP sebesar 986 MMSCFD.

"Kenaikan produksi ini terutama adanya peningkatan produksi dari lapangan Sukowati sebesar kisaran 1.200 BOPD dari sumur SKW-27, SKW-12A, lapangan Subang sebesar kisaran 600 BOPD dari pemboran lapangan Jatiasri, dan Bambu Besar, Lapangan Jatibarang sebesar kisaran 700 BOPD dari Stimulasi distruktur Akasia Bagus, serta Lapangan Tambun sebesar 450 dari Reopening sumur PDL-01," terang Nanang.

Dia menjelaskan, prestasi pencapaian PEP yang di atas target merupakan tonggak harapan perusahaan untuk semakin giat meningkatkan produksi sampai 100.000 BOPD. Pencapaian tersebut bukan tidak mungkin apabila melalui sinergi seluruh fungsi-fungsi terkait dan dukungan dari pemangku kepentingan.

"Alhamdulillah ini merupakan kado untuk HUT ke-13 Pertamina EP. Keluarga besar Pertamina EP sangat bangga diberikan kesempatan untuk terus berkontribusi dalam ketahanan energi nasional," tambahnya.

Dia melanjutkan, ada beberapa hal yang akan menjadi pedoman dalam kegiatan operasional, antara lain aspek keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja (HSSE), sehingga seluruh kegiatan harus operational excellence.

Selain itu, Nanang mengungkapkan aspek lain adalah lingkungan. Dalam kegiatan operasional juga harus memperhatikan keberadaan masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan. Hal ini tentunya terkait dengan dukungan pemangku kepentingan terhadap kegiatan operasional perusahaan.

Sementara kontribusi terhadap masyarakat sekitar dibuktikan dengan pencapaian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) Kementerian Lingkungan Hidup berupa predikat emas sebanyak dua buah pada 2017.

"Kami akan berupaya meningkatkan kontribusi bagi masyarakat di wilayah operasi kami," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: