Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aduh, Pariwisata Kupang Masih Terkendala Infrastruktur Jalan

Aduh, Pariwisata Kupang Masih Terkendala Infrastruktur Jalan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Kupang -

Pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur terkendala infrastruktur jalan yang kurang memadai sehingga wisatawan tidak dapat menjangkau ke lokasi wisata.

"Kondisi jalan umum menuju kawasan wisata di Kabupaten Kupang pada umumnya memperihatinkan sehingga kunjung wisatawan sangat terbatas. Akses jalan menuju lokasi wisata belum memadai," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kupang, Charles Amekan memalui Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata Daerah, Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang, Sius Kopong ketika dihubungi di Kupang, Minggu (16/9/2018).

Ia mengatakan, infrastruktur jalan yang belum memadai itu berdampak pada sepinya kunjungan wisatawan.

Dia menjelaskan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kupang terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk ikut mendukung sektor pariwisata melalui pembangunan infrastrutur jalan yang memadai menuju lokasi wisata.

Menurut dia, wisatawan yang berkunjung pada umumnya hanya mengincar lokasi wisata yang sudah memiliki akses jalan yang baik seperti Pantai Manikin, Kolam Renang Baumata, Pegunungan Fatuleu serta Taman Wisata Alam Camplong, Pantai Tablolong dan Air Terjung Oenesu.

"Masih banyak lokasi wisata yang menarik di Kabupaten Kupang, namun karena akses jalan belum memadai sehingga belum dilirik para wisatawan," tegas Sius.

Sius menambahkan, selain terkendala infrastruktur banyak potensi wisata di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste itu berada dalam kawasan hutan, sehingga menyulitkan pemerintah melakukan penataan terhadap fasilitas dalam kawasan wisata.

"Kami kesulitan melakukan penataan terhadap infrastruktur yang terdalam dalam kawasan obyek wisata karena sebagian besar obyek wisata di Kabupaten Kupang berada dalam kawasan hutan lindung. Perlu izin pengelolaan dari pemerintah pusat," tegas Sius.

Sius juga mengaku, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dimiliki Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kupang menjadi salah satu kendala yang ikut berkontribusi belum berkembangnya pembangunan sektor pariwisata daerah itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: