Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Isu Besar yang Dibahas dalam Pertemuan IMF WB

Ini Isu Besar yang Dibahas dalam Pertemuan IMF WB Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, mengungkapkan ada sejumlah isu penting di pasar keuangan yang akan dibahas dalam pertemuan tahunan IMF – WB (Bank Dunia) 2018 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 8-14 Oktober 2018 mendatang.

Dia menilai ada dua hal penting annual meeting ini dilaksanakan di tengah turbulance keuangan yang tinggi dan pada saat yang sama 20 tahun negara-negara Asia melepas tekanan.

"Dengan demikian assesmen di sisi global diangkat bahwa pertama terjadi kebijakan normalisasi ekonomi negara maju yang sifatnya kenaikan suku bunga. Kemudian soal ketidakpastian perdagangan. kebijakan perdagangan negara-negara besar yang langsung mengena konteks pasar keuangan global. Pada akhirnya currency negara-negara besar berkembang mengalami tekanan," ujar Dody di Jakarta, Senin (17/09/2018).

Dengan kondisi tersebut lanjut Dody, maka isu besar yang akan diangkat terkait isu-isu pasar keuangan saat ini dan yang terkait pertumbuhan pembangunan kemiskinan, pengangguran dan lain-lain.

"Terkait pasar keuangan bagaimana sekarang terjadi kerjasama di semua negara atasi persoalan global tadi. Dalam bentu kooperasi regional atau dengan negara maju. Bagaimana kita angkat isu normalisasi kebijakan dari sisi setiap kebijakan itu yang dampaknya terhadap negara-negara berkembang," jelas Dody.

Kemudian terkait trade war, dalam forum ini nanti juga dibahas bagaimana konteks kebijakan perdangan ini tidka spill over ke negara lain secara global. Pasalnya dampak menengah panjang dapat menurunkan pertumbuhan dunia.

Lalu dari sisi meningkatkan ketahanan sektor keuangan akan dibahas apa ada aturan-aturan nantinya di jangka menengah panjang untuk menghadapi ketidakpastian global. Pasalnya pada akhirnya gejolak ini akan mengena ke perbankan maupun non bank.

"Kemudian sustainability utang luar negeri karena dengan gejolak ini beberapa negara kena utang luar negerinya. Alhamdulillah Indonesia aman tapi ini jadi konteks makro,"

Dan isu yang terakhir ialah bagaimana memperkuat ekonomi melalui ekonomi syariah dan meningkatkan fiskal buffer.

"Syariah ekonomi dan syariah finance akan di muncukkan salah satunya pendanaan wakaf, zakat untuk perekonomian. Forum nanti juga forum showcase bagaimana kita memperlihatkan ekonomi Asean setelah 20 tahun krisis," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: