Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ijtima Ulama II, Bentuk Kepanikan Prabowo-Sandi?

Ijtima Ulama II, Bentuk Kepanikan Prabowo-Sandi? Kredit Foto: Antara/Nando
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ijtima Ulama II tidak hanya dinilai sebagai jalan terbaik ulama menentukan pilihan, malah disebut sebagai bentuk kepanikan kubu Prabowo-Sandiaga.

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, mengatakan Ijtima Ulama II yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) kemarin, merupakan bentuk kepanikan kubu Prabowo-Sandiaga terhadap rivalnya di Pilpres 2019 nanti.

"Itu bentuk kepanikan kubu Prabowo-Sandi," ujarnya di Jakarta, Senin (17/9/2018).

Ia menambahkan, selama beberapa pekan kubu Jokowi selalu diserang dengan isu ekonomi, namun seluruh timses dengan kompak berhasil menepis serangan itu. Sehingga, muncul lagi serangan baru yang berkaitan dengan isu agama terkait ijtima ulama II tersebut.

"Karena kritik ekonomi ini gagal, kemudian isu agama kembali dibangkitkan," katanya.

Isu-isu ekonomi yang diklaim berhasil dimentahkan antara lain mengenai kondisi ekonomi masyarakat, yang saat itu Sandiaga menyampaikan bahwa dengan Rp100 ribu masyarakat hanya dapat membeli bawang dan cabai. Setelah itu, timses juga berhasil membantah pernyataan menyesatkan Sandiaga bahwa tempe sudah setipis kartu ATM akibat mata uang rupiah yang terpuruk.

"Apakah karena 3 minggu ini pernyataan-pernyataan tentang ekonomi berhasil secara baik kami bantah? Tempe katanya tipis kayak (kartu) ATM ternyata masih tebal," jelasnya.

Ia berharap, timses Prabowo-Sandi tidak menggunakan dan menggoreng isu agama. Sebab menjalankan demokrasi dengan baik dan tidak menggunakan isu agama secara masif dalam kampanye.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: