Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dunia Usaha Nilai Kinerja Manufaktur Masih On The Track

Dunia Usaha Nilai Kinerja Manufaktur Masih On The Track Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kenaikan indeks manajer pembelian (Purchasing Manager Index/PMI) Indonesia dari 50,5 pada Juli menjadi 51,9 pada Agustus 2018 menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam industri manufaktur sudah tepat.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno mengatakan, kenaikan PMI adalah bagian dari investasi di capital goods (barang modal) yang meningkat.

"Tentunya ini juga akan memberikan hasil produktivitas yang optimal, sehingga dapat memacu daya saing industri manufaktur," kata dia di Jakarta, Senin (17/9/2018).

Dia menilai seluruh program dan kebijakan pemerintah saat ini sudah dalam jalur yang tepat. Apabila langkah itu diikuti pemerintah daerah tingkat I dan II, hasilnya akan maksimal.

"Sangat penting untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi terciptanya aktivitas industrialisasi," ujarnya.

Menurutnya, semua upaya strategis pemerintah bertujuan menciptakan ekonomi yang kompetitif dan memberikan kemampuan pengusaha untuk lebih membuka banyak lapangan pekerjaan. Apalagi dengan adanya Making Indonesia 4.0 sebagai strategi dan peta jalan yang jelas untuk siap memasuki revolusi industri generasi keempat.

Sementara Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menyampaikan, kenaikan PMI sejalan dengan kinerja sektor industri makanan dan minuman yang mengalami peningkatan.

"Setelah sempat ada perlambatan karena hari libur panjang Lebaran, tetapi memang mulai terlihat menggeliat lagi di Agustus," terangnya.

Adhi mengatakan, hasil tersebut bisa menjadi indikasi permintaan bakal meningkat di bulan-bulan berikutnya. Sepanjang tahun ini, Gapmmi memproyeksi industri makanan dan minuman bisa tumbuh di atas 10% atau lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar 9,23%.

Data PMI yang dirilis Nikkei merupakan ukuran kinerja sektor manufaktur dari hasil survei sebanyak 400 perusahaan. Adapun lima indikator indeks yang menjadi bobot penilaian, yaitu pesanan baru, hasil produksi, jumlah tenaga kerja, waktu pengiriman dari pemasok bahan baku, dan stok barang yang dibeli.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: