Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Emiten Baru di BEI Kompak Terkena Auto Reject

Dua Emiten Baru di BEI Kompak Terkena Auto Reject Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru yakni PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) dan PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI). Pada hari pertama diperdagangkan saham kedua perusahaan langsung menyentuh batas atas sehingga terkena auto reject karena melonjak tinggi.

Saham PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) meroket 70% atau naik 140 poin ke harga Rp340 per lembar sahamnya. Lalu saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) menguat 69,44% atau naik 75 poin ke harga Rp183 per lembar sahamnya.

Dimana, PT Arkadia Digital Media Tbk menjadi perusahaan media digital pertama yang mencatatkan sahamnya di BEI. Pada masa penawaran, saham DIGI mengalami oversubscribed lebih dari 100 kali.

Saat IPO, perseroan melepas saham baru sebanyak 150 juta lembar saham, atau sebesar 46,15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana. Dana dari IPO ini rencananya akan digunakan untuk peningkatan infrastruktur dan perangkat keras, pengembangan platform dan perangkat lunak, serta modal kerja.

Untuk diketahui, saat ini DIGI mempunyai 3 anak perusahaan antara lain: PT Arkadia Media Nusantara (AMN), PT Mata Media Nusantara (MMN), dan PT Integra Archipelago Media (IAM).

Direktur Utama PT Arkadia Digital Media Tbk, William Martaputra, optimis bila melalui IPO nilai perseroan berpeluang meningkat signifikan di masa depan.

"Dengan kekuatan konten kekinian, kredibel, independen. yang disajikan dalam berbagai format di berbagai platform, dengan distribusi yang luas serta model bisnis kreatif dan beragam, perseroan diyakini akan tumbuh signifikan," terangnya. 

Sementara, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk dalam aksi ini melepas sebanyak 150 juta saham yang merupakan 36,59% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Ternyata, saham PANI pun mengalami oversubscribed sebesar hampir 14 kali.

"Pencatatan saham ini merupakan komitmen manajemen untuk go public melalui mekanisme perdagangan di BEI," ucap Prilli BP Soetantyo, Direktur Utama PANI. 

Adapun, dana hasil IPO akan digunakan perseroan sebagai modal kerja untuk kegiatan operasional perseroan. 

Ketika IPO, PANI menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, serta tiga perusahaan penjamin emisi yakni PT Panca Global Sekuritas, PT Dhanawinawa Sekuritas Indonesia, dan PT Binaartha Sekuritas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: