Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Limbah Minyak Rusak Lingkungan, Chevron Harus Tanggungjawab

Limbah Minyak Rusak Lingkungan, Chevron Harus Tanggungjawab Kredit Foto: Reuters/Ernest Scheyder
Warta Ekonomi, Jakarta -

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, meminta PT Chevron Pacific Indonesia untuk membersihkan limbah minyak yang mengkontaminasi tanah di Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas di Kabupaten Siak, paling lambat pada tahun ini.

"Khusus yang berada di PLG ini menjadi sebuah kajian yang akan segera kita bahas bersama, jangan sampai kesehatan gajah kami terganggu. Kami tidak ingin kesehatan gajah-gajah binaan kami di PLG Minas terganggu adanya ceceran minyak atau tanah-tanah yang terkontaminasi minyak itu," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

PLG Minas di Kabupaten Siak merupakan pusat konservasi gajah Sumatera di bawah naungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK). Kini ada 17 ekor gajah yang mayoritas jinak berada di sana. Area tersebut merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, yang juga menjadi habitat gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) yang hidup di alam liar.

Suharyono menjelaskan, tanah yang terkontaminasi minyak sudah lama ada di area PLG Minas, dan jadi bagian dari sejarah panjang keberadaan aktivitas pertambangan minyak di Riau bahkan sebelum ada nama Chevron. Perusahaan minyak dan gas tersebut menggunakan kawasan hutan secara pinjam pakai, dan pada perkembangannya ada area hutan yang akhirnya ditetapkan pemerintah sebagai kawasan konservasi.

Dalam aktivitas pertambangan tersebut ada dampak lingkungan berupa tanah terkontaminasi minyak berada di kawasan konservasi, salah satunya di PLG Minas. Suharyono mengatakan bahwa pimpinan Chevron dan BBKSDA Riau sudah sepakat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu segera melakukan pemulihan terhadap kondisi tanah yang terkontaminasi minyak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: