Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

8 Tips Scaling Bisnis dari General Partner Andresseen Horowitz

8 Tips Scaling Bisnis dari General Partner Andresseen Horowitz Kredit Foto: Unsplash/Stefan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai general partner dari salah satu perusahaan Venture Capital (VC) yang sukses di dunia, Andreessen Horowitz (a16z) yang mendanai berbagai perusahaan besar seperti Facebook, Airbnb, dan Groupon, Jeff Jordan memberikan beberapa wawasan dan tips bagi para startup untuk bisa sukses di industri ini.

Jeff, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden PayPal, kemudian CEO OpenTable (situs pemesanan restoran online terbesar di dunia) memulai kiprah pertamanya sebagai investor profesional. Ia juga sempat aktif di Silicon Valley dan memimpin beberapa perusahaan e-commerce besar.

Menurut Jeff, jika ingin mendirikan sebuah perusahaan besar, maka yang perlu dilakukan seorang pengusaha adalah melakukan scaling bisnis.

Berikut adalah tips yang dapat dilakukan seorang founder startup untuk mencapai itu sebagaimana dikutip dari TechInAsia.

1. Memahami masalah

Apa masalah yang ingin kamu pecahkan dan apa yang membuatmu berbeda dengan yang lain?

"Kebanyakan startup sukses biasanya memiliki founder yang punya insting bagus tentang apa yang unik di bisnis mereka, tahu kenapa pengguna mau menggunakannya, dan memperlakukan pengguna sebagai bagian dari komponen inti mereka," terang Jeff.

2. Mencapai kondisi product-market fit

"Kamu harus bisa mencapai kondisi product-market fit yang sukses di pasar tertentu sebelum memikirkan tentang ekspansi," tegas Jeff.

Apakah ada peluang pasar? Apakah bisnis ini masuk akal di pasar yang kamu tuju? Apa keunggulan kompetitifmu? Itu adalah sejumlah pertanyaan yang harus kamu jawab sebelum berekspansi.

Jeff menyebut OpenTable sebagai contoh. Menurutnya, startup ini hanya bisa hadir di pasar yang memiliki budaya memesan restoran.

"Brazil adalah pasar yang besar, tapi masyarakatnya tidak suka memesan restoran jadi bukan pasar yang cocok," jelasnya.

Ia menambahkan, ketika memasuki pasar baru pastikan kamu sudah siap.

"Sangat sulit untuk beroperasi dengan baik jika perusahaannya sendiri tidak siap. Jika ini terjadi, maka hanya akan melemahkan sumber daya yang semakin terbatas. Banyak perusahaan yang memasuki pasar baru terlalu awal dan akhirnya kehilangan fokus di pasar inti mereka."

3. Melokalisasi

Mungkin ini terdengar klise, tapi apa yang berhasil di pasar awal kamu, belum tentu berhasil di tempat lain. Jeff mengatakan bahwa eBay adalah salah satu contoh yang paling cocok.

eBay membeli banyak sekali bisnis serupa di seluruh dunia. Perusahaan ini membuka cabang di Eropa dan Amerika Latin. eBay juga ingin melakukan hal yang sama di Asia, tapi sayangnya perusahaan yang ditargetkan tidak dijual. Akhirnya eBay memutuskan meluncurkan bisnisnya sendiri di kawasan ini. Situsnya pertama kali diluncurkan di Jepang dalam bahasa Inggris.

"Itu ide yang sangat buruk sekali! Tidak ada lokalisasi sama sekali. Performanya sangat jelek, konsumen Jepang bahkan sampai berkata 'tidak ada yang ingin saya beli di situs ini, bahkan situs ini tidak dalam bahasa saya". Itu jelas contoh pengalaman yang sangat buruk," jelas Jeff.

Jika ingin menjangkau pasar global, itu artinya perusahaan harus siap dengan "lokalisasi tingkat tinggi".

"Pinterest mempraktikkan ini dengan baik. Mereka punya tim lokal di pasar yang mereka tuju. Mereka mengembangkan dan mengurasi konten lokal yang sangat bisa menarik pengguna di pasar lokal."

Hal yang sama dilakukan PayPal. "Layanan Paypal tampak serupa bagi konsumen, tapi apa yang terjadi di belakang sangat berbeda," jelas Jeff.

Untuk melokalisasi, PayPal mencari tahu atribut unik setiap sistem perbankan dan membuat sebuah produk berdasarkan itu.

4. "Merangkul" dunia di saat yang tepat

Tapi terkadang lokalisasi justru menjauhkan bisnismu dari strategi global. Sementara kamu menghabiskan terlalu banyak waktu di pasar-pasar tertentu, startup lain mungkin meniru modelmu di pasar lain. Haruskah startup buru-buru mendunia?

"Biasanya, hampir di semua model bisnis, kami tidak mendorong founder untuk segera berekspansi," kata Jeff.

Meski ada juga model bisnis yang cocok untuk sesegera mungkin berekspansi, seperti Airbnb.

"Secara alami, Airbnb adalah bisnis global karena travel umumnya melintasi batas-batas negara," tambah Jeff.

"Beberapa model bisnis harus mengglobal karena peluangnya adalah global, tapi sebagian besar model bisnis harus memenangkan pasar awalnya terlebih dahulu sebelum memikirkan untuk berekspansi. Kami biasanya menyarankan yang kedua (memenangkan pasar awal dulu), kecuali jika model bisnisnya memang harus segera mengglobal."

5. Merekrut tim yang tepat

"Tantangan terbesar yang saya hadapi selama mengelola perusahaan global adalah merekrut manajer global yang hebat secara konsisten," aku Jeff.

Kamu mungkin sering menemukan manajer yang ahli di bisnis terkemuka di Barat, mereka bicara bahasa Inggris, punya selera humor bagus, sangat menarik, dan mudah bergaul, tapi bukan berarti mereka manajer yang baik untuk pasar yang kamu tuju karena mereka tidak tahu cara menarik orang di negara-negara lain. Atau bisa juga sebaliknya, mereka bekerja dengan baik di pasar lokal, tetapi tidak saat harus menangani perusahaan global.

"Kesalahan terbesar yang saya dan perusahaan VC lakukan adalah merekrut tim yang salah dan tim tersebut tidak mampu mengeksekusi bisnis di pasar lokal atau berkoordinasi dengan perusahaan global."

6. Mengambil risiko

Mudah untuk mengatakan bahwa kamu cinta komunitasmu, tapi sejauh mana kamu mau (dan mampu) berkorban untuknya? Founder Airbnb Brian Chesky punya pengalaman yang sangat menggambarkan keadaan ini.

Jaksa Agung New York sempat menuntut Airbnb menyerahkan riwayat semua orang yang pernah tinggal di apartemen Airbnb di negara bagian tersebut, sebagai upaya untuk meregulasinya.

"Brian menelepon dan saya bertanya, 'Ada apa?' Ia menjawab, 'Astaga! Jaksa Agung negara bagian meminta (data pengguna), padahal melawan hukum adalah hal yang sulit'."

Bagaimanapun juga, Brian memutuskan akan melawan hukum karena permintaan tersebut secara legal melangkahi dan bertentangan dengan apa yang ia coba lakukan.

"Ia yakin bahwa kesepakatan yang ia buat dengan komunitasnya mengharuskan Brian melindungi kepentingan mereka."

Menurut Jeff, langkah tersebut mempunyai risiko besar dan masih belum diputuskan, apakah ini tindakan yang tepat atau tidak, tetapi pengguna Airbnb sangat mengapresiasi hal ini.

"Orang yang membangun komunitas yang kuat biasanya sangat bijaksana (dalam mengambil tindakan) tentang itu. Mereka punya pandangan yang kuat dan akan mengambil banyak risiko untuk melindunginya."

Ada beberapa risiko lain yang juga harus dihadapi Airbnb. Jeff menceritakan, setelah baru saja didanai oleh a16z dan mulai beroperasi dengan baik di AS, Samwer bersaudara (orang-orang di balik Rocket Internet) mendatangi Airbnb dan mengatakan bahwa mereka ingin membangun Airbnb mereka sendiri di luar AS.

"Ini bisa diinterpretasikan sebagai ancaman bahwa 'jika kamu tidak membeli perusahaan kami atau bermitra dengan kami, maka kami akan bersaing denganmu' dan Airbnb membuat sebuah keputusan, 'oke, kami akan bersaing.' Tapi mereka melakukan itu dengan hanya dengan 30-40 karyawan. Jadi itu juga sebuah keputusan yang berani. Mereka belum sepenuhnya menumbuhkan bisnis di AS dan kini mereka menndunia. Tapi mereka melakukannya."

7. Terima masukan dengan lapang dada

Jeff mengatakan, salah satu hal terpenting yang tidak boleh diabaikan adalah kesadaran diri. Kamu harus sadar tentang bagaimana anggota tim menilai kamu, apa yang kamu lakukan dengan baik dan apa yang tidak.

Selama beberapa tahun awal memimpin PayPal, Jeff mengaku tidak ingin mendengar umpan balik karena menurutnya informasi dari ribuan karyawan terlalu banyak diperhatikan.

"Kemudian saya mulai sadar, orang-orang memberikan sebuah roadmap tentang apa yang saya perlu lakukan untuk bisa menjadi lebih baik."

Dalam kasusnya, Jeff mempresentasikan laporan yang memuat performa tiga tahun PayPal ke seluruh karyawan perusahaan serta hal-hal penting yang akan ia perbaiki.

"Saya mengatakan, saya akan berkomitmen dan ini rencana saya, tolong bantu dan ingatkan saya untuk menjaga tanggung jawab ini."

8. Cari investor yang tepat

Biasanya saat kamu mengambil pendanaan tahap awal, investormu akan duduk sebagai dewan perusahaan. Dari sisi legal, mereka adalah manajer kamu dan bisa merekrut atau memecatmu.

"Salah satu tanggung jawab terbesar seorang anggota dewan perusahaan adalah memastikan CEO menjalankan tanggung jawabnya. Jadi, saat kamu menerima pendanaan (dari investor), artinya kamu memperoleh uang dan valuasi, dan secara tidak langsung merekrut bos kamu sendiri," terang Jeff.

"Kamu butuh seseorang yang bisa kamu hargai, yang paham bisnismu, yang bisa menjalin hubungan baik denganmu. Kamu tidak harus selalu setuju sebagai CEO, saya sering tidak setuju dengan dewan perusahaan, tapi saya menghargai pandangan mereka."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: