Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

22.500 Personel TNI-Polri Siap Amankan Pilpres 2019

22.500 Personel TNI-Polri Siap Amankan Pilpres 2019 Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Bandung -

Sekitar 22.500 personel gabungan TNI-Polri siap mengamankan pelaksanaaan pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Kapolda Jawa Barat, Irjend Pol Agung Budi Marwoto mengatakan jumlash personel pengamanan tersebut terdiri dari 14.500 anggota Polri dan 8.000 anggota Kodam III Siliwangi. 

"Jumlah kekuatan yang dilibatkan untuk kepolisian pada tahapan inti Ada 14.500 dan Kodam III Siliwangi beserta seluruh jajarannya ada 8000 orang seperti pada saat proses Pilkada 2018 kemarin,"katanya kepada wartawan usai mengikuti Apel Gelar Pasukan Ops Mantap Brata Lodaya 2018 dalam rangka pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 di lapangan Gasibu Bandung, Rabu (19/9/2018).

Agung mengaku pihaknya sudah melakukan latihan pra operasi terutama berkaitan dengan pengawalan kampanye capres dan cawapres. Pasalnya, pada 20 September sudah memasuki tahapan penetapan Capres dan Cawapres kemudian 20 September 2018 dilakukan pengundian nomor urut oleh KPU pusat. Sedangkan, pada  23 September 2019 sudah mulai kampanye Pilpres.

"Kita koordinasi dengan KPU Provinsi Jawa Barat Kapan para capres dan cawapres akan berkampanye di wilayah Jawa Barat. Kita siap mengamankan kampanye di Jabar," ungkapnya.

Pola pengamanan yang akan dilakukan TNI-Polri, lanjut Agung, akan menyesuaikan dengan kegiatannya terlebih dahulu. Namun, berdasarkan pengalaman Pilgub 2018 lalu pada umumnya para pasangan calon melakukan kampanye blusukan. 

Sedangkan pola pengamanan di titik rawan, pihaknya berpedoman pada pelaksanaan Pilpres 2013 lalu yang sudah di update dengan kondisi titik rawan pada Pilgub dan Pilkada lalu. 

"Insya Alloh Jawa Barat saya sangat optimis, masyarakatnya religius, santun lebih menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.

Agung menambahkan, selain pengamanan titik rawan, pihaknya juga sudah mensiagakan pasukan Cyber, yang nantinya melakukan patroli di dunia maya, untuk mengawasi konten yang mengarah kepada unsur ujaran kebencian dan fitnah.

"Kalau ada konten ujaran kebencian, fitnah, kita langsung melakukan penyelidikan dan kalau ada alat bukti yang lengkap kita proses hukum," jelasnya.

Sedangkan mengenai pengamanan terkait maraknya isu politik identitas, menurut Kapolda, pihaknya akan melihat kegiatannya. Namun bila dilihat dari pengalaman lalu menurutnya, kandidat melakukan blusukan tidak menggelar rapat umum, serta berkampanye di media sosial.

"Kita menyesuaikan dengan kegiatannya dulu. Kalau tahu kegiatannya kita tahu pengamanannya. Kita menyesuaikan pengamananya," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: