Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Revitalisasi Ciliwung, Kementerian PUPR Teken MoU dengan Lembaga Korsel

Revitalisasi Ciliwung, Kementerian PUPR Teken MoU dengan Lembaga Korsel Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjalin kerja sama dengan salah satu lembaga Pemerintah Korea Selatan (Korsel) di bidang infrastruktur, Korea Water Resources Corporation (K-Water). Kerja sama ini terkait bidang pengelolaan sumber daya air.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Jokowi ke Negeri Gingseng itu pada 9-11 September 2018. Saat meninjau Sungai Cheonggyecheon yang direvitalisasi dan menjadi ruang publik esensial bagi warga Seoul, Jokowi ingin hal tersebut bisa diterapkan di sejumlah sungan di Indonesia, termasuk Sungai Ciliwung. 

"Kerja sama Indonesia dan Korea sudah berlangsung lama dan terus meningkat terutama dalam pembangunan infrastruktur," kata Basuki dalam rilisnya kepada redaksi Warta Ekonomi, Kamis (20/9/2018).

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi dan Vice President of CBO of Overseas Business Divison Park Doo Soo dan disaksikan Menteri Basuki pada Selasa, (18/9/2018).

Sebelumnya Basuki melakukan pertemuan dengan Executive Director Korea Exim Bank Yang Hwan Joon. Dalam pertemuan tersebut dibahas rencana kerja sama selanjutnya di bidang pembangunan infrastruktur. Kerja sama yang sedang berjalan adalah pembangunan Bendungan Karian dengan biaya sebesar Rp1,07 triliun yang pendanaannya sebagian pinjaman Pemerintah Korsel.

Pembangunan Bendungan Karian diikuti pembangunan saluran pembawa air baku melalui proyek Karian Serpong Conveyance System dengan biaya sekitar Rp2,83 triliun yang sebagian juga berasal dari pinjaman Pemerintah Korsel. Dana itu digunakan untuk membiayai pembangunan saluran utama 47,9 km, sub-saluran sepanjang 19,15 km, dan pembangunan Ciuyah Tunnel sepanjang 1.320 meter. 

Melalui conveyance, air baku dibawa hingga ke lima tempat pengolahan air atau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong dengan nilai investasi sekitar Rp6,56 triliun melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (BUJT). 

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: