Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bandung Bersih, Program 100 Hari Kerja Oded-Yana

Bandung Bersih, Program 100 Hari Kerja Oded-Yana Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Tanggal 20 September 2018 menjadi awal ukiran sejarah baru bagi Kota Bandung yang akan memasuki usia 208 tahun. Pasangan kepala daerah baru membawa semangat membara ingin menjadikan kota berjuluk Parijs van Java lebih unggul dalam berbagai bidang, nyaman dihuni, sejahtera warganya, dan menjunjung nilai agamis. 

Untuk merealisasikan visi tersebut, Walikota dan Wakil Walikota Bandung, Oded M. Danial dan Yana Mulyana akan memulainya dengan program “Bandung Beresih” yang mencakup berbagai aspek yakni lingkungan, infrastruktur, birokrasi, jaminan sosial, kerja sama dan terutama Sumber Daya Manusia (SDM).

“Bebersih Bandung tidak terlepas dari keterlibatan saya selama ini terhadap isu lingkungan. Salah satunya ketika 13 tahun yang lalu, Kota Bandung mengalami bencana longsor di TPA Leuwi Gajah. Waktu itu Mang turut serta mencari alternatif TPA pengganti Leuwi Gajah,” katanya kepasa wartawan, Kamis (20/9/2018).

Mang Oded sapaan Walikota Bandung, menjelaskan sebagai wujud nyata program persampahan di Kota Bandung, Ia akan mengoptimalkan program KangPisMan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat Kota Bandung. Program ini diharapkan jadi jawaban persoalan-persoalan persampahan yang menyentuh hingga faktor-faktor yang sifatnya mendasar.

“Kesadaran untuk menanggulangi persoalan persampahan dari hal-hal mendasar harus kita tumbuhkan secara terus menerus, konsisten, konsekuen dan masif. Kesadaran ini yang dapat melahirkan perilaku baru kita terhadap sampah,” ungkapnya.

Gerakan KangPisMan merupakan kependekan dari kata Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan Sampah. Kurangi sampah berarti setiap warga memiliki kesadaran untuk menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan. Seperti kertas bekas, botol bekas yang sekiranya masih bisa digunakan ulang maka ditahan terlebih dahulu dan tidak dibuang. 

Pisahkan sampah berarti warga kota Bandung memiliki kesadaran untuk memisah sampahnya ketika membuang sampah. Di negara-negara yang sudah baik kesadaran pisah sampahnya mereka memisahkan sampah ke dalam 5 jenis bahkan lebih misalnya sampah organik, sampah kertas dan plastik, dan sampah residu di luar kedua kelompok yang pertama. 

Sementara Manfaatkan sampah bisa dilakukan misalnya sampah sisa makanan, daun dan ranting dapat diolah dengan biodigester, bata terawang, biopori, takakura, pipa komposter dan sejenisnya. Sampah kertas dan plastik dapat disalurkan melalui bank sampah induk yang dalam perencanaan akan dibuat 1 unit di setiap kecamatan, ataupun melalui program sedekah sampah. Sementara itu sampah lainnya merupakan sampah yang akan diangkut oleh Pemerintah Kota melalui PD Kebersihan menuju TPA. 

“Inisiatif gerakan KangPisMan ini bukanlah yang pertama, sebelumnya para aktivis lingkungan mengenalnya dengan gerakan 3R (Reduce, Reuse & Recycle). Bahkan di dalam skala model sejumlah kawasan di Kota Bandung telah berstatus kawasan bebas sampah yang pada prinsipnya menerapkan praktek KangPisMan ini,” jelasnya. 

Mang Oded mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan program KangPisMan ini. Kepada segenap masyarakat, para tokoh-tokoh agama, pengurus tempat ibadah, RT, RW, kantor-kantor/gedung pemerintah dan swasta, komunitas, ormas untuk turut serta mendalami kepedulian bersama. 

“Mari sukseskan dengan cara bergabung menjadi Balad Kang Pisman sebagai bentuk dukungan dan kepedulian menanggulangi masalah lingkungan kita bersama secara fundamental Sehingga Bandung Bersih dapat kita wujudkan,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: