Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Butuh Dana, Riscon Realty Siap Jual Saham ke Publik

Butuh Dana, Riscon Realty Siap Jual Saham ke Publik Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Riscon Victory (Riscon Realty) menyatakan bahwa perusahaan berencana meraup dana dari pasar modal melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) guna memperkuat struktur permodalannya.

Presiden Direktur Riscon Realty, Ari Tri Priyono menuturkan jika pihaknya hingga saat ini masih  mematangkan rencana yang sudah masuk pada fase pemeringkatan oleh lembaga rating domestik.

"Kami sudah mempersiapkan untuk IPO dan kami sudah melakukan rating. Diharapkan pada tahun ini kami mendapatkan rating BBB+," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Pasalnya, Ari menyebutkan jika perusahaan pada tahun depan membutuhkan dana investasi sebesar Rp1,5 triliun untuk ekspansi pengembangan dan pembangunan proyek-proyek.

"Paling lambat dua tahun lagi," terangnya.

Ari menyebut, saat ini total luas Landbank Riscon Realty mencapai 200 hektare yang tersebar di Jawa Barat.

"Pada tahun ini kami menyiapkan dana untuk pengembangan sebesar Rp500 miliar. Jadi, kebutuhan dana investasi untuk tahun ini saja sebesar Rp1 triliun," sebutnya.

Sementara itu, perusahaan berhasil m meraup dana sebesar Rp500 miliar dari hasil penerbitan Surat Berharga Investasi Jangka Pendek (SBI-JP). Dana tersebut dialokasikan untuk proyek perumahan dan akuisisi lahan di Jawa Barat.

"Pada tahun ini, kebutuhan dana investasi Rp1 triliun itu sebesar 75%-nya dari SBI," imbuhnya.

Ari menyebutkan, per akhir Juni 2018 Riscon Realty mencatatkan kenaikan pendapat lebih dari 100% menjadi Rp150 miliar dibanding perolehan per Juni 2017 senilai Rp70 miliar.

"Setiap tahun, sebesar 60% dari total penjualan kami akan terjadi pada empat bulan terakhir menjelang penutupan tahun," tuturnya.

Menurut Ari, per Agustus tahun ini nilai penjualan sudah mencapai Rp200 miliar, sehingga pada akhir tahun ini akan mencapai Rp310 miliar.

"Kami optimistis akan meraih peningkatan penjualan yang signifikan di tahun ini karena kami fokus di rumah menengah ke bawah," paparnya.

Ari mengungkapkan, sejak tahun lalu industri properti sangat tertekan, tercermin dari perlambatan pertumbuhan nilai penjualan pada hunian kelas menengah ke atas.

"Berdasarkan data Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), pada Agustus 2018 industri properti tidak lebih baik dari tahun kemarin," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: