Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Sumut Pashing Out Klaster Bawang Merah di Dairi

BI Sumut Pashing Out Klaster Bawang Merah di Dairi Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warta Ekonomi, Medan -

Sejak tahun 2015 dibina, Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara melepas bantuan pembinaan atau pashing out klaster bawang merah terhadap petani yang tergabung dalam kelompok tani Tunas Muda di Desa Silalahi Sabungan, Kabupaten Dairi.

Pashing out itu secara resmi ditutup oleh Kepala Perwakilan BI Wilayah Sumatera Utara diwakili Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Demina Sitepu di Debang Resort, Desa Silalahi Sabungan, Kabupaten Dairi.

"Mulai hari ini tuntaslah pembinaan BI di kelompok tani Tunas Muda. Kami akan cari lagi klaster pembinaan kepada petani di daerah lain, dengan pashing out berarti melepas program intensif pendampingan dan pembinaan terhadap kelompok tani tersebut. Tapi kami berharap petani terus menanam bawang dan melanjutkan apa yang sudah diberikan BI," katanya, Kamis (20/9/2018).

Dikatakannya, bantuan teknis yang sudah diberikan BI yakni pelatihan dan demplot budidaya bawah merah, pengujian kesuburan tanah, pelatihan membuat Mikro Organisme Lokal (MLO), penguatan kelembagaan kelompok, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) bawang merah, pembuatan pestisida nabati, studi banding penangkaran bawang merah ke Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, pelatihan pengolahan pupuk organik dan demplot penangkaran benih bawang merah sekaligus sertifikasi penangkar bawang merah.

"Klaster ini telah menerima alat pengolah pupuk organik (APPO) tahun 2017 sebesar Rp16 juta. Saat ini kelompok Tani Tunas Muda telah memperoleh sertifikasi sebagai penangkar benih bawang merah dari Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Sumut. Klaster telah mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri. Kami berharap apa yang diberikan BI ini dapat dimanfaatkan oleh petani," ujarnya. 

BI sendiri membuat klaster kelompok pangan yakni cabai merah, padi dan bawang merah karena ketiganya merupakan komoditas strategis yang cenderung banyak mempengaruhi terjadinya inflasi di Sumatera Utara. 

"Jadi kalau harga komoditas itu fluktuatif maka bisa mempengaruhi terjadinya inflasi. Oleh karena itu, BI selalu memperhatikan bagaimana ketersediaan pasokan pangan cukup, produksi banyak dan distribusi merata supaya harganya stabil di pasar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: