Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat: Asia Sentinel Media 'Abal-Abal'

Demokrat: Asia Sentinel Media 'Abal-Abal' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Partai Demokrat telah mengirim Tim investigasi menelusuri keberadaan kantor berita Asia Sentinel di Hong Kong yang telah memberitakan Bank Century dan menyeret nama Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, mengatakan Asia Sentinel bukan media kredibel. Termasuk berita terkait tuduhan terhadap SBY adalah fitnah.

"Kami pastikan Asia Sentinel tidak kredibel dalam bahasa Medan 'abal-abal',"  ujarnya di Hong Kong, Jumat (21/9/2018).

Menurutnya, saat ditelusuri tidak ditemukan kantor berita Asia Sentinel, yang berarti alamat kantor media asing tersebut fiktif. Termasuk keberadaan Pemimpin Redaksi Asia Sentinel, John Berthelsen yang juga tidak ditemukan jejaknya.

"Pertama kami menelusuri dan menemukan unique code di Jalan Kennedy yang kami sebut Kennedy Road 39 lantai 1A di mana dokumen itu menyatakan kantor alamat Asia Sentinel. Kami pastikan tidak ditemukan kantor itu, kami pastikan tidak ada Saudara John di situ lagi. Jejaknya pun tidak ditemukan lagi," jelasnya.

Hinca juga menjelaskan, penelusuran tersebut tidak berhenti pada alamat fiktif Asian Sentinel. Mereka menyambangi Dewan Pers dan asosiasi jurnalis Hong Kong untuk mengetahui lebih jelas media tersebut, tapi hasilnya nihil.

"Dari sana kami bergerak ke Dewan Pers Hong Kong, kami menemui sekretarisnya dan telah berkomunikasi dengan Chris Yung salah satu komisioner Dewan Pers Hong Kong. kami menanyakan 'apakah Asia Sentinel adalah teregister di dewan pers Hong Kong?' jawabnya tidak, 'apakah mengenal Asian Sentinel dan Saudara John?," terangnya.

Sekadar diketahui,  Asia Sentinel menulis aritkel yang berisi tuduhan SBY menggunakan Bank Century sebagai sarana pencucian uang, pada Rabu (19/8/2018). Media asing tersebut lalu menyatakan permohonan maafnya dalam laman www.asiasentinel.com, dan mengakui telah membuat tulisan tidak berimbang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: