Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ICAEW: BI Prioritaskan Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

ICAEW: BI Prioritaskan Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produk Domestik Bruto (PDB) riil Indonesia meningkat pada kuartal II sebesar 5,3% secara year on year dari kuartal sebelumnya di 5,1%, yang didorong oleh akselerasi konsumsi pribadi. 

Dalam laporan Economic Insight: South-East Asia oleh The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), dikatakan, momentum kuat tersebut seharusnya memperkuat komitmen Bank Sentral untuk memprioritaskan stabilitas mata uang dalam jangka pendek.

"8% depresiasi dalam rupiah tahun ini terhadap dolar AS telah mengakibatkan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 125 basis poin (bp) sejak Mei, dan membawa tingkat kebijakan tersebut menjadi 5,5% pada akhir Agustus," tertulis dalam laporan tersebut yang diterima redaksi Warta Ekonomi, Jumat (21/9/2018).

BI diperkirakan akan kembali menaikkan tingkat kebijakan sebesar 25bp dalam beberapa bulan mendatang demi penguatan rupiah. Artinya, rupiah kemungkinan akan tetap berada di bawah tekanan depresiasi seiring melebarnya defisit neraca berjalan (tidak lagi sepenuhnya tertutup oleh arus masuk net FDI seperti pada 2017).

"Berarti Indonesia semakin bergantung pada arus modal masuk. Hal ini serta tingginya kepemilikan obligasi lokal oleh nonpenduduk (mendekati 40%) memiliki arti bahwa mata uang rentan terhadap perubahan sentimen investor."

Dijelaskan, kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, terutama tingkat Fed Fund Rate yang naik dan ketegangan perdagangan global, membebani indeks mata uang negara berkembang (Emerging Markets/EM) secara umum.

"Dibandingkan dengan mata uang Asia lain, nilai tukar rupiah kemungkinan akan tetap lebih rentan terhadap tekanan depresiasi selama adanya potensi tekanan mendatang pada mata uang negara berkembang."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: