Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Pengolahan dan Pembangunan Infrastruktur Picu Tumbuhnya Perekonomian

Industri Pengolahan dan Pembangunan Infrastruktur Picu Tumbuhnya Perekonomian Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Perekonomian Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, diprediksi bisa tumbuh hingga 5,46 persen sampai akhir tahun 2018, dipicu pertumbuhan industri pengolahan dan pembangunan infrastruktur, kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Balikpapan Suharman Tabrani.

"Masa maintenance atau pemeliharaan kilang Pertamina RU V akan segera selesai dan kapasitas produksinya akan kembali maksimal. Ini juga bisa jadi pendorong," papar Suharman ketika dihubungi di Balikpapan, Sabtu (22/9).

Kilang Pertamina RU V Balikpapan mampu memproduksi bahan bakar minyak hingga 260 ribu barel per hari. Untuk memenuhi kapasitas itu segera masuk minyak mentah senilai 1,27 miliar dolar AS.

Saat ini juga kilang tengah ditingkatkan kapasitasnya hingga 360 ribu barel per hari yang menjadi bagian dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dengan nilai proyek hingga 5,3 juta dolar AS.

Selain itu, lanjut Suharman, masih ada lagi proyek infrastruktur pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda, produksi gas yang meningkat, dan industri perhotelan, perdagangan, dan restoran yang turut terdongkrak omzetnya.

Harapan itu juga ditopang deflasi bulan Agustus sebesar 0,02 persen yang terjadi di Kota Minyak atau harga barang kebutuhan yang turun dibanding harga bulan Juli lalu.

"Harga ikan dan sayur seperti tomat, kangkung juga turun," kata Suharman tentang harga-harga volatile food.

Sementara harga barang dan jasa yang diatur pemerintah cenderung tetap atau bertahan.

Oleh karena itu, lanjut Suharman, Bank Indonesia terus berkoordinasi dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dengan terus memantau harga dan menginspeksi pasar bersama Satgas Pangan, memantapkan keberadaan kios penyeimbang di Pasar Klandasan Balikpapan, hingga melakukan stabilisasi harga, terutama beras, melalui Badan Urusan Logistik (Bulog).

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan juga melaporkan bahwa sistem keuangan Balikpapan juga terpantau aman.

Tahun ini, jelas Suharman, ada peningkatan orang menyimpan uang di bank, yaitu dari 7,17 persen pada 2017 menjadi 8,15 persen di 2018.

Di sisi lain, perbankan tetap menyalurkan kredit, meskipun dengan hati-hati. Pada angka, jumlah kredit turun dari 4,91 persen pada 2017 menjadi 4,07 persen di 2018.

"Sementara jumlah kredit macetnya turun. Agustus lalu jumlah kredit macet 8,9 persen, di bulan Juli lalu masih 9,4 persen," tambah Suharman Tabrani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: