Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mundur dari Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin Tetap Ketua MUI

Mundur dari Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin Tetap Ketua MUI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai cawapres pada Pemilu 2019 mendatang, Ma'ruf Amin langsung menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU. Meski begitu, jabatannya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), belum dilepaskannya.

Ma'ruf mengaku, selama beberapa bulan lalu, ia dihadapkan dengan pilihan sulit, antara bertahan sebagai Rais Aam atau menerima tawaran sebagai cawapres berpasangan dengan Jokowi di Pilpres 2019.

"Saya dihadapkan pada situasi amat sulit yang harus saya pilih salah satunya," ujarnya di Jakarta, Sabtu (22/9/2018).

Namun, pada akhirnya setelah melakukan konsultasi dan meminta arahan serta saran kepada masyaikh (guru) dan para kiai, Ma'ruf memantapkan diri menerima tawaran sebagai cawapres.
Sebab, hal itu merupakan kesempatan membawa manhajul fikr (metode berpikir) dan manhajul harakah (metode gerakan) NU ke ranah yang lebih luas yaitu bangsa dan negara.

"Saya dididik di lingkungan pesantren yang memegang teguh keyakinan bahwa apabila bangsa dan negara memanggil untuk mengabdi maka siapa pun harus tunduk dan patuh," tegasnya.

Namun, Ma'ruf mengakui belum sepenuhnya menjalankan seluruh amanat sejak menjabat sebagai Rais Aam pada 2015 lalu. Untuk itu, ia meminta KH Miftachul Akhyar sebagai Wakil Rais Aam untuk meneruskan perjuangannya.

"Dalam hitungan saya selama lima tahun periode kepengurusan, program kerja amanah muktamar NU di Jombang harus sudah terlaksana semua. Tapi rupanya Allah SWT berkehendak lain. Azam saya untuk menuntaskan amanah tersebut sulit untuk terlaksana," terangnya.

Meski telah mengundurkan diri, Ma'ruf menegaskan dirinya tetap menjadi kader NU sampai kapan pun. Sebab pilihannya merupakan perjuangan baru untuk kemaslahatan yang lebih luas.

"Perlu saya sampaikan bahwa di mana pun dan sampai kapan pun saya adalah kader Nahdlatul Ulama," tegasnya.

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: