Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aplikasi Tranportasi Daring Bangun Kearifan Lokal

Aplikasi Tranportasi Daring Bangun Kearifan Lokal Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Ekonomi dan Digital, Daniel Tumiwa, menilai keberadaan aplikasi transportasi daring (online) di daerah seperti di Cianjur, Jawa Barat, dapat dijadikan sarana membangun kearifal lokal untuk menyatukan warga.

"Landasan awalnya yang bukan berdasarkan sokongan perusahaan besar melainkan atas apa yang dibutuhkan warga dan seluruh unsurnya secara langsung, sangat dapat dikembangkan," katanya di Cianjur Minggu (23/09/2018).

Ia menjelaskan akhirnya semua akan terfokus pada tujuan saling membantu dan memperhatikan, tanpa menghilangkan kearifan lokal yang dapat mengalahkan transportasi daring nasional.

"Konsistensi dalam pengembangan aplikasi tersebut harus ada, kalau mau bersaing lebih lanjut termasuk untuk menasionalkan aplikasi yang mengangkat kearifan lokal dengan tujuan utama membangun solusi untur menyatukan unsur warga dan keamanan bersama," katanya.

Bahkan ke depan aplikasi tersebut, dapat diterapkan di daerah lain apabila sudah berjalan optimal. Mengingat ada resistensi terhadap penolakan kemunculan ojek online di berbagai daerah.

"Kalau aplikasi dari daerah ini terwujud maka dapat digunakan secara nasional di berbagai daera di Indonesia, selama fokus perkembangan dilakukan," katanya.

Pemkab Cianjur perlu berperan dengan keberadaan transportasi online di Cianjur, baik ojek ataupun mobil salah satunya terkait tarif dasar yang perlu disepakati bersama.

"Pemkab tidak perlu khawatir, aturan itu bisa dibuat berdasarkan kearifan lokal. Kebijakan tarif dasar sangat penting agar masalah yang sekrang terjadi di kota besar tidak terjadi di Cianjur," katanya.

Sementara pengemudi ojek pangkalan di Cianjur, menyambut baik dibuatnya aplikasi transportasi online Cianjur dengan nama Paguyuban Motor Ojek Cianjur (PMOC) Online.

Aplikasi yang digagas tersebut diperkirakan akan mengungguli aplikasi online nasional seperti Go-Jek dan Grab karena memiliki nilai kearifan lokal. Pembina PMOC, Dede As, mengatakan aplikasi tersebut dibuat untuk mengakomodir tukang ojek pangkalan karena mereka harus mengikuti perkembangan zaman, tetapi disesuaikan dengan kondisi yang ada.

"Selama ini kan selalu berbenturan dengan transportasi online. Apalagi karena banyak dari mereka yang tidak memenuhi syarat untuk masuk. Makanya dengan aplikasi ini, semua di PMOC bisa terwadahi," katanya.

Untuk membuat aplikasi tersebut, pihak PMOC bekerjasama dengan dosen Universitas Suryakancana Cianjur, yang sedang mengerjakan penelitian program yang bernilai kearifan lokal.

"Aplikasi tersebut sudah tersedia di playstore dan bisa diunduh warga sebagai layanan transportasi online di Cianjur. Meski sudah launching dan bisa didownload, optimalnya awal Oktober," katanya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: