Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca KLB Campak dan Gizi Buruk Tahun Lalu, Ini Kondisi Terbaru di Asmat Papua

Pasca KLB Campak dan Gizi Buruk Tahun Lalu, Ini Kondisi Terbaru di Asmat Papua Kredit Foto: Yosi Winosa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasca gempar akibat kejadian luar biasa (KLB) berupa campak dan gizi buruk di Asmat, Papua awal tahun lalu, kini Kabupaten Asmat sudah mulai membaik. Pembangunan sektor kesehatan, ekonomi dan infrastruktur terus digalakkan oleh pemda dibantu pemerintah pusat.

Bupati Asmat, Elisa Kambu, mengatakan saat ini kehidupan masyarakat di Asmat yang hanya berjumlah tidak lebih dari 200 ribu orang jauh lebih baik. Dari sisi kesehatan sudah mulai dibangun rumah sakit meskipun belum permanen yang selalu siap melayani kesehatan warga Asmat. Keberadaan Puskesmas juga sudah mulai ada di setiap distrik. Dari sisi ekonomi mulai terangkat karena adanya berbagai even-even budaya yang mampu menarik wisatawan baik domestik ataupun lokal.

Sementara dari sisi infrastruktur, pemerintah daerah dan pusat terus bersinergi untuk membangun fasilitas publik seperti tempat penampungan air bersih, rehabilitasi bandara Ewer dan juga pelabuhan. Adanya infrastruktur ini menjadikan aksesibilitas ke Asmat saat ini jauh lebih baik. Elisa menargetkan untuk run away bandara akan diperpanjang menjadi sekitar 1.600 meter di tahun 2019. Saat ini panjang run away hanya sekitar 1.100 meter sehingga cukup menyulitkan pesawat yang tiba atau yang akan pergi.

“Target jangka pendek kita lagi fokus ke bandara. Dulu run away hanya 600 meter kalo hujan pesawat nggak bisa landing, dua tahun terakhir 1.100 meter diaspal. Tahun depan ingin 1.600 meter dan rute tiap hari harapannya ada. Untuk di kesehatan juga sedang berbenah, semua ibu kota distrik ada puskesmas, dan kami bangun RS di kota,” kata Elisa saat ditemui di Jakarta, Sabtu malam (23/9/2018).

Elisa berharap dalam waktu dekat akan ada bantuan dari pemerintah pusat berupa kapal yang bisa dioperasikan setiap hari dengan disertai subsidi pengadaan BBM kapal. Hal ini sangat krusial karena 80 persen wilayah di Asmat berupa perairan sehingga keberadaan kapal sangat membantu mobilitas masyarakat.

Elisa juga berharap agar kedepan akan ada investor yang mau menanamkan investasinya di Asmat. Menurutnya sumber daya alam terutama sektor perikanan dan pariwisata sangat menjanjikan. Selama ini investor enggan datang ke Asmat lantaran sulitnya akses ke wilayah pemekaran dari Kabupaten Merauke tersebut. Dengan adanya pelabuhan dan kapal yang memadahi serta bandara yang memenuhi standar, diharapkan investor akan segera berdatangan.

“Potensi yang dimiliki Asmat ini sebenarnya bisa jadi daya dorong untuk Asmat bisa bangkit dan bisa menarik orang lain untuk bisa datang membangun di sana, bisa berinvestasi di sana,” ujar Elisa.

Demi memenuhi target investasi masuk ke Asmat, Pemerintah Kabupaten Asmat akan mengadakan festival Budaya pada 4 – 9 Oktober mendatang. Festival inibakan menyuguhkan berbagai kebudayaan asli Asmat dan juga produk – produk unggulan seperti ukiran, anyaman dan produk unik khas Asmat. Festival budaya yang ke 33 ini diyakini akan semakin banyak wisatawan asing ataupun lokal yang akan datang ke Asmat karena akses yang semakin mudah. Diharapkan nantinya melalui festival budaya ini sekaligus menjadi media promosi bagi Asmat di mata investor.

Berkaca dari festival tahun sebelumnya, secara ekonomi, adanya festival budaya serupa mampu mencatatkan transaksi hingga Rp3,3 miliar selama berlangsungnya acara. Tahun ini diyakini akan jauh lebih besar transaksi yang dapat dibukukan. Diharapkan hal ini dapat menjadi modal penting bagi masyarakat Asmat untuk membangun peradaban baru terutama dari sisi ekonomi.

“Dari dulu justru banyak wisatawan yang datang ke sini itu orang asing, dari Australia dan dari negara mana saja saya nggak hafal. Ini potensi sebenarnya untuk mempromosikan sektor pariwisata dan perikanan di Asmat. Kita berharap tahun ini semakin baik dan investor segera bisa datang,” sambung Elisa.

Elisa optimis kedepan Asmat akan menjadi daerah yang akan lebih maju apabila mampu menggejot promosi investasi. Oleh sebab itu dia berharap adanya dukungan maksimal dari pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur di sana. Diakuinya kemampuan pemerintah daerah sangat terbatas untuk dapat membangun infrastruktur yang memadahi.

“Kita terima kasih sekali perhatian pemerintah pusat dan propinsi semakin baik setelah kesediaan Pak Jokowi datang ke sana. Ini luar biasa, tapi kita harap ada dukungan terus buat kami,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: