Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bekraf dan APIBGI Hadirkan Archipelageek, Area Board Game Indonesia

Bekraf dan APIBGI Hadirkan Archipelageek, Area Board Game Indonesia Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masyarakat Indonesia tentunya sudah akrab dengan permainan papan atau board game seperti Monopoly, Ular Tangga, Catur dan sejenisnya. Seiring berjalannya waktu, peminat board game di Indonesia justru makin meningkat di tengah-tengah banyaknya aktivitas yang memanfaatkan teknologi. Jumlah board game ciptaan penerbit/studio dari tanah air pun mulai bermunculan.

Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simadjuntak, menuturkan, selain memiliki nilai industri global yang besar, board game juga memiliki nilai-nilai yang tidak dimiliki board game digital, seperti kebersamaan dan nilai sosial lain.

“Saya melihat bahwa industri game itu tidak hanya game digital tetapi juga board game. Board game juga memiliki fungsi edukasi yang luar biasa. Nilai nilai ini yang ingin kami jaga dan kembangkan” ujar Joshua di Jakarta, Senin (24/09/2018). 

Akhir Agustus kemarin, APIBGI dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) baru saja selesai menjaring para penerbit/studio board game untuk membawa karya mereka mewakili Indonesia mengikuti Essen SPIEL 2018, pameran board game paling bergengsi di Jerman, pada bulan Oktober mendatang.

Menurut Ketua Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI), Andre M. Dubari, data jumlah publisher lokal per April 2018 sebanyak 20 studio, perkiraan di akhir 2018 (Desember) akan berjumlah sekitar 25 studio. Sedangkan untuk jumlah judul board game lokal per April 2018 sebanyak 39 judul, dan perkiraan akhir 2018 sekitar 55 judul.

“Data untuk retail hanya di Amerika Utara (Kanada dan US) nilai board game industri di region tersebut adalah US$1.5 miliar di 2017, dengan growth rata-rata sebesar 8% dari tahun sebelumnya,” kata Andre.

Sebelum diberangkatkan ke Jerman, 24 judul board game yang telah diseleksi oleh BEKRAF akan dipamerkan di ajang Popcon Asia 2018 terlebih dahulu. Setiap tahun, Popcon Asia selalu memberikan tempat untuk tumbuh kembang industri board game Indonesia.

Tahun ini, area board game yang sebelumnya disebut Tabletopia disulap menjadi Archipelageek karena menggandeng program BEKRAF khususnya yang berkaitan dengan subsektor permainan interaktif. Area Archipelageek tersedia di sana sebagai panggung untuk memamerkan sekaligus tempat memainkan board game karya anak bangsa. 

Popcon Asia 2018 akan diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD pada tanggal 22-23 September 2018. Pada gelarannya tahun ini, Popcon Asia memasukkan board game ke dalam kategori game untuk Popcon Awards. Penghargaan Board game of the Year (permainan papan terbaik) menanti para kreator board game lokal lewat karyanya untuk diperebutkan.

APIBGI dan BEKRAF optimis, industri board game Indonesia akan makin besar dan dikenal berkat adanya Popcon Asia dan board game yang akan unjuk gigi di Jerman juga akan mengharumkan nama Indoenesia.

Untuk diketahui, APIBGI atau Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia merupakan asosiasi yang menaungi para pelaku industri board game di Indonesia, baik rekan penerbit, perancang, hingga distributor, retailer dan akademisi terkait. Berdiri tahun 2017 di kota Solo, APIBGI berharap dapat mengakselerasi tumbuh kembangnya industri board game Indonesia untuk tidak hanya dapat bersaing secara global, namun juga menjadi bagian dari kultur bermain masyarakat Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: