Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Keuntungan Jadi Anak Seorang Pengusaha

5 Keuntungan Jadi Anak Seorang Pengusaha Kredit Foto: Unsplash/Annie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menurut data survei tahun 2009 dari Kauffman Foundation, ternyata hampir 60 persen pengusaha memiliki setidaknya sudah memiliki satu anak ketika mereka memulai bisnis pertama mereka.

Jika Anda adalah salah satunya; sebagai orang tua sekaligus menjalankan bisnis pertama, tentu itu bukanlah hal yang mudah. Anda tidak diharuskan memilih salah satu di antara menjadi orang tua atau menjadi wirausahawan.

Menurut data yang didapat dari entrepreneur.com, menjalankan peran sebagai orang tua yang beriringan dengan pekerjaan menjadi wirausahawan memiliki keuntungan dibanding yang lainnya. Berikut penjabarannya:

1. Mereka lebih memiliki rasa cinta

Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Human Brain Mapping, "Cinta kewirausahaan sangat mirip dengan cinta seorang ayah." Dengan kata lain, pengusaha memperlakukan bisnis mereka seperti "bayi" mereka. Itu masuk akal juga. Menjadi seorang pengusaha tidak jauh berbeda dengan menjadi orang tua. Peran keduanya tentang menciptakan, menyemangati dan melindungi bayi Anda, meskipun itu bisa membuat stres, menuntut banyak perhatian dan sumber daya, dan membuat Anda terjaga hingga larut malam.

Jadi, apa artinya ini bagi orang tua yang berpikir untuk memulai bisnis? Itu berarti memulai bisnis bukan hal asing bagi Anda. Anda tahu apa yang diperlukan karena Anda telah melakukan hal yang sama membesarkan anak Anda. Tentunya itu menantang, tetapi Anda tahu bahwa Anda akan melakukan segalanya dalam kekuatan Anda untuk membantunya tumbuh dan berhasil - dan Anda tidak akan pernah mengatakan bahwa itu tidak sepadan.

2. Mereka adalah pemimpin

Anda mungkin tidak memiliki pengalaman kepemimpinan formal di CV Anda, tetapi Anda pasti memilikinya sebagai orang tua. Anak-anak Anda memandang Anda, dan mengharuskan Anda untuk menjadi teladan yang kuat bagi mereka, sama seperti para wirausaha harus melayani sebagai mentor bagi karyawan mereka.

Pada akhirnya, menjadi figur otoritas adalah tentang membangun hubungan dengan mereka yang bergantung pada Anda - apakah itu berarti anak-anak Anda, atau staf Anda. Sebagai orang tua, Anda sudah bisa berlatih dan mengasah keterampilan ini dari waktu ke waktu. Jadi, ketika mencoba untuk menjadi pemimpin bisnis, Anda sudah memiliki siasat dan kebijaksanaan untuk memimpin orang-orang Anda dengan sukses.

3. Mereka mendorong pembelajaran melalui kegagalan

Bagian dari menjadi pemimpin yang baik adalah mengenali pentingnya mendorong pembelajaran melalui kegagalan. Anda telah melihat anak-anak Anda merangkak sebelum mereka bisa berjalan, dan tahu bahwa tidak semua keterampilan dapat diajarkan - atau dikembangkan dalam semalam. Dengan demikian, Anda tahu bahwa mendorong anak-anak Anda untuk mencoba hal-hal baru dan gagal adalah cara yang ampuh untuk mempromosikan pembelajaran.

Ketika Anda datang untuk mengelola karyawan sebagai pengusaha, ide yang sama berlaku. Jika Anda ingin perusahaan Anda tumbuh, Anda perlu membiarkan staf Anda gagal. Ada dalam kegagalan yang paling banyak dipelajari orang, dan membangun keterampilan yang benar-benar mereka butuhkan untuk berhasil. Lingkungan yang mencegah kegagalan pada akhirnya mendorong kebencian dan membuat orang ingin meninggalkan Anda begitu mereka berusia 18 - atau menemukan peluang kerja yang lebih baik.

4. Mereka memiliki jaringan yang luas

Hanya orang-orang yang tidak waras yang memiliki pemikiran bahwa kehidupan sosial akan berakhit ketika Anda menjadi orang tua. Memiliki kegiatan sosial bukan menjadi masalah untuk setiap orang tua. Menurut survei yang dilakukan oleh Yell Business menemukan bahwa pengusaha orang tua menilai sendiri bisnis mereka lebih baik daripada rekan-rekan mereka yang tidak punya anak. Lebih khusus lagi, 79 persen orang tua menganggap bisnis mereka "sangat sukses" dan "cukup berhasil", dibandingkan dengan hanya 67 persen non-orang tua - karena, sebagian, ke jaringan besar yang Anda bangun dan masyarakat menjadi bagian sebagai orang tua.

5. Mereka memahami manajemen waktu

Salah satu kekhawatiran terbesar Anda tentang menjadi "pengusaha" tidak diragukan lagi adalah pemikiran bahwa Anda tidak akan punya cukup waktu untuk mencurahkan kasih sayang dan peran baik dalam keluarga maupun bisnis Anda. Namun, kewirausahaan sebenarnya dapat memberi Anda kebebasan dalam banyak cara, terutama dalam hal waktu.

Daripada mengerjakan jadwal yang ditetapkan, menjadi pengusaha memungkinkan Anda mengelola waktu Anda sendiri, dan memutuskan kapan harus fokus pada keluarga dan kapan harus fokus pada bisnis. Dan karena Anda telah mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang tajam karena harus menyulap semua tugas yang datang dengan membesarkan anak, ketika Anda memutuskan untuk fokus pada bisnis, Anda akan lebih termotivasi dan dapat menyelesaikan pekerjaan Anda secara efisien.

Menjadi orang tua bukanlah tugas yang mudah, dan menjadi seorang pengusaha pun tidak mudah. Namun, alih-alih memikirkan keduanya sebagai sesuatu yang saling eksklusif, menganggapnya saling melengkapi adalah hal yang lebih baik. Hanya karena Anda orang tua bukan berarti Anda tidak dapat memulai bisnis. Sebenarnya, ini sebenarnya mempersiapkan Anda untuk karier baru sebagai seorang pengusaha. Jadi, jika Anda pernah berpikir untuk memulai bisnis, ingatlah bahwa itu tidak pernah terlambat.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: