Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

LPEI: Pembiayaan Ekspor Berdampak Positif bagi Sosial & Ekonomi

LPEI: Pembiayaan Ekspor Berdampak Positif bagi Sosial & Ekonomi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menilai pembiayaan ekspor telah berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi dan dampak sosial.

Demikian hasil riset kerja sama LPEI dan jejaring perguruan tinggi untuk pengembangan ekspor Indonesia (UNIED) yang dijabarkan pada “Seminar Nasional Peningkatan Ekspor Nasional dan Dukungan Pemangku Kebijakan” di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (24/09/2018).

Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Sinthya Roesly, mengatakan LPEI bekerja sama dengan International Center for Applied Finance and Economics (InterCAFE) IPB menghitung Dampak Total Pembiayaan LPEI terhadap perubahan kondisi Makroekonomi di Indonesia.

Dengan menggunakan analisis Computing General Equilibrium (CGE) menggunakan data Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia (SNSE) terkini, yaitu tahun 2008 diperoleh kesimpulan bahwa Pembiayaan agregat LPEI berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi dan memiliki dampak sosial, yaitu peningkatan penyerapan tenaga kerja dan menurunkan kemiskinan. 

Hasil kajian lainnya hasil kerja sama LPEI dengan UNIED, yaitu penelitian terkait pentingnya infrastruktur ekspor dan winning commodities ekspor Indonesia. Infrastruktur menjadi faktor penting dalam mendorong efisiensi logistik dan transportasi para eksportir sehingga dapat meningkatkan daya saing. 

“Dari hasil kajian winning-commodities menjadi fokus kami dalam mendorong akselerasi ekspor winning commodities tersebut,” kata Sinthya.

Hasil-hasil kajian tersebut terbuka untuk dilakukan sinkronisasi dan konfirmasi dengan para stakeholders dari Kementerian dan Lembaga untuk dapat memberi masukan. Rekomendasi kebijakan atas kajian-kajian yang telah dilakukan UNIED diharapkan bisa diimplementasikan secara konkret serta membantu penetapan kebijakan pemerintah.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kemanfaatan LPEI bagi bangsa dan negara, namun kami tidak dapat berjalan sendirian. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kehadiran dan dukungan para stakeholders dalam mendukung revitalisasi peran LPEI,” kata Sinthya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sambutannya menjelaskan Kehadiran LPEl selama sembilan tahun sebagai salah satu fiscal tools pemerintah dalam meningkatkan kemampuan dan pembiayaan eksportir memasuki babak baru. 

“LPEl diberi mandat oleh Negara untuk membiayai ekspor bagi industri yang sifatnya prospektif dan strategis. Oleh karenanya LPEl harus dapat menyasar penyediaan fasilitasnya ke sektor-sektor yang impactful/ bagi kinerja ekspor nasional dan variabel-variabel makro ekonomi lainnya serta aspek-aspek sosial. Sehingga peran LPEl dapat memberikan dampak nyata dan konkrit bagi bangsa,” kata Sri Mulyani.

Kegiatan Seminar ini juga dihadiri oleh Menteri Keuangan dan jajaran Pejabat dalam lingkup Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Perhubungan, Kementerian UKM dan Koperasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Pelaku Ekspor, Asosiasi Ekspor, dan UNIED. 

Para pemangku kebijakan dalam pertemuan ini menyepakati diperlukannya: Penetapan peningkatan ekspor sebagai salah satu sasaran pokok pembangunan nasional; Penetapan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Kebijakan Dasar Pembiayaan Ekspor Nasional (KD-PEN), yang mencakup penyesuaian skala usaha UKM ekspor; Penetapan komoditas dan target ekspor unggulan nasional, Kebijakan tata kelola infrastruktur ekspor yang lebih baik berdasarkan satu peta jalan nasional.

Kemudian pengembangan export dashboard, Forum Kerja Bersama Ekspor serta joint monitoring committee; Konsorsium Perguruan Tinggi untuk mendorong Peningkatan Jasa Pendidikan Tinggi Inbound; serta Action Projects untuk peningkatan ekspor salah satu komoditas unggulan yang dilaksanakan dalam salah satu siklus sehingga dapat dievaluasi dampaknya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: