Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

General Electric Dukung Program Pendidikan Vokasi

General Electric Dukung Program Pendidikan Vokasi Kredit Foto: GE Power
Warta Ekonomi, Jakarta -

General Electric Power, anak perusahaan GE yang fokus dalam pengembangan pembangkit listrik mendukung implementasi roadmap Making Indonesia 4.0. Salah satunya adalah pelaksanaan pendidikan vokasi dan mendorong inovasi sesuai kebutuhan industri.

CEO GE Indonesia Handry Satriago menyampaikan, pihaknya siap untuk membantu pelaksanaan program pendidikan vokasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

"Kami akan menyediakan tenaga ahli untuk mengajar, alat peraga, dan sebagainya yang dibutuhkan industri di Indonesia. Program ini secepatnya akan dilaksanakan," ujarnya dalam keterangan tulisnya, Senin (24/9/2018).

Handry menyebutkan, ada empat sektor yang difokuskan GE dalam pengembangan pendidikan vokasi Indonesia, yakni untuk industri penerbangan, infrastruktur energi, kesehatan, dan digital. Menurutnya, pertumbuhan empat sektor tersebut terus melaju kencang, sehingga peluang penyerapan ahli yang dihasilkan oleh sekolah vokasi akan sangat besar.

"Di Indonesia, penumpang pesawat tumbuh terus, kebutuhan listrik juga tinggi, bahkan digitalisasi akan jadi pendorong ekonomi masa depan. Kami ingin pendidikan vokasi di bidang itu harus segera dimulai," tuturnya.

Bahkan, GE akan mentransfer teknologi untuk pengembangan inovasi baterai, energi terbarukan, dan listrik pedesaan.

Dalam mendukung industri 4.0 di Indonesia, GE akan memulai bisnis teknologi 3D Printing untuk logam pada triwulan III-2018. Setiap mesin diperkirakan membutuhkan investasi sebesar lebih dari US$1 juta per printer.

"Kalau Anda suplier perusahaan otomotif, kami akan siapkan peralatan, teknologi, dan risetnya. Jadi, pengembangannya bisa dibuat di sini. GE telah menggunakan teknologi 3D Printing untuk memproduksi komponen pesawat pada mesin-mesin buatan kami," kata Handry.

Di samping itu, GE mendukung program pemerintah dalam penggunaan Biodiesel 20% (B20) untuk menghemat devisa dari impor migas. Melalui salah satu divisi usaha mereka, GE Transportation berencana membuat kajian lanjutan di Amerika Serikat (AS) mengenai penggunaan B20 di mesin lokomotif kereta api.

Sebelumnya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, SDM terampil merupakan kunci utama dalam menyukseskan penerapan industri 4.0. Oleh karena itu, diperlukan pelaksanaan program untuk menggenjot keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para tenaga kerja berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini.

"Kami telah meluncurkan program pendidikan dan pelatihan vokasi yang link and match dengan industri, menjalin kerja sama dengan Swiss untuk pengembangan Politeknik, menjalankan program Silver Expert dalam upaya melibatkan tenaga ahli dari sektor industri sebagai instruktur, serta menggandeng lembaga riset Jerman, Fraunhofer IPK untuk lebih mengaktifkan kegiatan litbang di Indonesia," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: