Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Minta Masyarakat Tak Terhasut 'Hoax'

Jokowi Minta Masyarakat Tak Terhasut 'Hoax' Kredit Foto: Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat membagikan sertifikat tanah sebanyak 7.000 lembar kepada warga Kabupaten dan Kota Bogor, Presiden Joko Widodo sempat menyinggung soal maraknya kabar bohong (hoax) yang beredar menjelang Pemilu 2019.

Jokowi, meminta masyarakat Indonesia untuk bersama menjaga ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam) terutama di tahun politik. Apalagi menjelang Pemilu, banyaknya beredar kabar bohong dan fitnah. Hal itu biasa dilakukan oleh politisi untuk mengaet dan mempengaruhi masyarakat.

"Sering kalau sudah masuk tahun politik yang manas-manasi. Ada kabar bohong, fitnah, itu pintarnya orang-orang politik bagaimana mempengaruhi," ujarnya di Bogor, Selasa (25/9/2018).

Ia bahkan mencotohkan dirinya yang sempat disebut sebagai PKI, padahal jika ditelisik sejarah maka PKI dibubarkan tahun '65 sementara, ia lahir pada tahun 61.

"Banyak itu di medsos. Ada yang percaya. Padahal PKI dibubarkan tahun '65, saya lahir tahun 61. Coba, saya masih balita. Ada yang percaya," katanya.

Karena itu, jika ada informasi yang beredar ada baiknya dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh masyarakat, apakah kabar tersebut benar atau hanya bohong dan fitnah. Olehnya itu, masyarakat jangan termakan dengan berita bohong dan mencela.

"Itu bukan nilai-nilai agama kita, etika bangsa kita. Etika kita adalah kelembutan. Itulah kenapa kita dikenal sebagai bangsa yang ramah," tegasnya.

Ia menuturkan Indonesia adalah negara yang besar dan memiliki sekitar 263 juta masyarakat, serta menjadi negara dengan penduduk Muslim terbanyak. Jokowi berharap seluruh masyarakat Indonesia tidak terpecah dalam menghadapi tahun politik Pemilu 2019.

"Saya titip karena pilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, kita terpecah-pecah. Jangan. Pesta demokrasi itu 5 tahun. Jangan sampai dikompor-kompori. Antarteman tak saling sapa, tetangga tak saling sapa. Saya titip, kita ini bersaudara," terangnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: