Bahas 5 Isu, 800 Pelaku Ekonomi Kreatif Akan Berkumpul di WCCE 2018

Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri akan menyelenggarakan World Conference on Creative Economy (WCCE) 2018 di Bali, 6-8 November 2018 mendatang.  

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengungkapkan, WCCE merupakan konferensi ekonomi kreatif pertama di dunia. Konferensi  yang akan dihadiri sekitar 800 pelaku ekonomi kreatif ini mengusung tema Inclusively Creative. Pada kesempatan ini juga akan hadir sejumlah pembicara dari sektor ekonomi kreatif, dari Indonesia maupun global.

"Forum ini diharapkan akan membuka jejaring antara seluruh pemangku kepentingan pelaku ekonomi kreatif global, sekaligus menghasilkan berbagai masukan untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif sebagai lokomotif perekonomian global," kata Triawan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Triawan mengatakan, ada lima isu utama yang menjadi fokus dalam konferensi, yakni kohesi sosial, regulasi pemasaran, ekosistem, dan pembiayaan kreatif.

"Para pembicara dari berbagai belahan dunia akan menyampaikan pandangan mengenai kondisi ekonomi kreatif terkini. Kami ingin juga belajar banyak dari negara-negara yang sudah mengembangkan ekonomi kreatif di negaranya," tambahnya.

Ia berharap ajang WCCE semakin memperkuat posisi ekonomi kreatif sebagai katalisator bagi komunikasi dan pemahaman yang dapat menjembatani hubungan ekonomi dan budaya. Hal ini sangat memungkinkan karena sifatnya yang inklusif yang memberikan kesempatan kepada yang sama untuk semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, latar belakang, dan lokasi geografis.

Pertemuan akan melibatkan beragam stakeholders, mulai dari pemerintah, pelaku usaha industri kreatif, akademisi, dan sektor-sektor penunjang, seperti perbankan. Selain itu, turut terlibat pula badan internasional yang sejak lama memiliki andil besar dalam pengembangan standar ekonomi kreatif, seperti WIPO, UNCTAD, ITC.