Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia-Tunisia Sepakat Turunkan Tarif Perdagangan Bilateral

Indonesia-Tunisia Sepakat Turunkan Tarif Perdagangan Bilateral Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia-Tunisia kembali melanjutkan pembahasan penurunan tarif dalam mendorong perdagangan bilateral. Hal ini dibahas dalam perundingan putaran kedua Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Selasa (25/9/2018) lalu.

Direktur Perundingan Bilateral selaku Ketua Tim Perunding IT-PTA, Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan, pada pertemuan ini, Indonesia dan Tunisia berhasil menyepakati seluruh pasal draf teks PTA. Selanjutnya kedua pihak fokus pada pembahasan akses pasar (request list dan draft text Rules of Origin).

"Pada putaran perundingan yang kedua ini, Indonesia dan Tunisia berhasil menyepakati dan memfinalisasi draf teks PTA. Delegasi kedua negara menunjukkan semangat yang sama untuk menyelesaikan perundingan karena akan mendorong pelaku usaha kedua negara meningkatkan perdagangan," jelas Made dalam keterangan resminya kepada redaksi Warta Ekonomi, Kamis (27/9/2018).

Selain draf teks PTA, delegasi Indonesia dan Tunisia membahas draf Rules of Origin (ROO) atau ketentuan asal barang. Selanjutnya, kedua delegasi akan melakukan pertukaran data tarif serta daftar produk unggulan yang akan diusulkan untuk penurunan tarif (request list). Diharapkan perundingan PTA dapat diselesaikan pada akhir 2018.

"Setelah perundingan putaran ke-2 ini, kedua pihak akan terus berkomunikasi dan melakukan pertukaran data perdagangan, data tarif, serta draf ROO sebelum perundingan putaran ke-3. Hal ini diperlukan agar perundingan PTA dapat diselesaikan pada putaran ke-3 pada November atau Desember 2018 nanti," terang Made.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memimpin kunjungan misi dagang ke Tunisia sekaligus meluncurkan secara resmi dimulainya perundingan Indonesia-Tunisia PTA pada 25 Juni 2018 lalu. Tunisia merupakan salah satu pasar nontradisional potensial di kawasan Afrika bagian Utara. Dari hasil kunjungan tersebut, terbuka peluang ekspor produk-produk unggulan Indonesia ke Tunisia, seperti tuna, rempah-rempah, kopi, aksesoris kamar mandi, dekorasi rumah, dan perhiasan.

Total perdagangan kedua negara pada 2017 sebesar US$88 Juta. Nilai tersebut terdiri dari ekspor Indonesia sebesar US$55 Juta dan impor sebesar US$32,7 juta, sehingga Indonesia surplus sebesar US$22,4 Juta.

Adapun komoditas ekspor Indonesia ke Tunisia pada 2017 adalah minyak kelapa, biji palem, benang, oxygen-function amino-compounds, dan benang filamen sintetik.

Sementara itu, impor utama Indonesia dari Tunisia pada 2017 adalah kurma, fosfonat, peralatan listrik, kawat berisolasi dan kabel, serta aluminium tanpa tempa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: