Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ford Merugi US$1 Miliar Imbas Tarif Baja Trump

Ford Merugi US$1 Miliar Imbas Tarif Baja Trump Kredit Foto: En.wikipedia.org
Warta Ekonomi, Michigan -

Tarif baja dan aluminium yang dikenakan oleh administrasi Trump telah merugikan Ford Motor Co (FN) sekitar US$1 miliar dari segi keuntungan, chief executive officer Ford melaporkan pada Rabu (26/9/2018), sementara Honda Motor Co mengatakan harga baja yang lebih tinggi telah membawa ratusan juta dolar dalam biaya baru yang membani perusahaan.

“Dari sudut pandang Ford, tarif logam mengambil keuntungan sekitar US$1 miliar dari kami,” ujar CEO James Hackett pada konferensi Bloomberg di New York, AS.

“Ironisnya sebagian besar kentungan kita berada di AS. Jika itu terus berlanjut, itu akan membuat lebih banyak kerugian,” ungkapnya, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (27/9/2018).

Hackett tidak menyebutkan secara spesifik pada periode mana US$1 miliar itu tertutup, tetapi seorang juru bicara mengatakan CEO pembuat mobil itu mengacu pada perkiraan internal di Ford untuk biaya terkait tarif yang lebih tinggi pada 2018 dan 2019.

Harga baja AS yang lebih tinggi telah menghasilkan ratusan juta dolar dalam biaya tahunan tambahan, Rick Schostek, wakil presiden eksekutif Honda North America, mengatakan kepada Komite Keuangan Senat AS, dikarenakan lebih dari 90 persen baja pada kendaraannya yang dirakit di Amerika Serikat dibuat di dalam negeri.

Honda juga menghadapi tarif pembalasan dari Kanada dan China pada mesin pemotong rumput yang dibangun di North Carolina dan transmisi yang dibuat di Georgia.

Honda belum meningkatkan harga kendaraannya di AS sebagai akibat dari biaya yang lebih tinggi tetapi upaya tersebut juga akan menjadi pertimbangan di masa mendatang," kata Schostek kepada wartawan setelah sidang.

Sementara sebagian besar baja dan aluminium yang digunakan Ford untuk produksi AS dibuat di dalam negeri, hal tersebut juga membuatn tarif dapat menghasilkan harga komoditas domestik yang pasti lebih tinggi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: