Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Rini Kunjungi Petani Difabel di Lamongan

Menteri Rini Kunjungi Petani Difabel di Lamongan Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno, menemui seorang petani difabel Qamaruzzaman (30) yang telah berhasil membudidayakan melon jenis Golden Apolo di Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kabupaten  Lamongan, Jawa Timur pada Kamis (27/09/2018).

Sejak lima tahun menekuni budidaya melon di atas tanah seluas 0,5 hektare (ha) milik orang tuanya dan tanah sewa, Ia telah menghasilkan 15 kali panen meskipun dalam perjalanannya, Ia pernah mengalami kegagalan.

“Ini merupakan dukungan bagi para petani difabel dimana keterbatasan fisik dimiliki Pak Qamaruzzaman tidak membuat Ia patah semangat. Ini patut diapresiasi.Tekad dan kemauan yang kuat dalam mengelola kebun melon-nya sukses membuahkan hasil. Terima kasih kepada Bank BRI yang sudah membantu akses pendanaan melalui program KUR,” ungkap Rini sambil mengikuti panen melon bersama di lokasi tersebut.

Dalam mendukung peningkatan usaha budidaya Melon Apolo, juga dilakukan  pengembangan Green House di mana setiap 1 hektare lahan  dengan efektifitas lahan sebesar 70% akan menghasilkan tonase 24.999 kg/ha. Dengan harga jual yang bagus Rp8.500-Rp9.000 per kg dan modal tanam sebesar Rp32 juta, maka akan diperoleh keuntungan sebesar Rp91,6 juta/ha dengan asumsi siklus tanam dua bulan.

Dalam kesempatan ini, Bank BRI secara khusus memberikan bantuan berupa cultivator (Alat Pengolah Tanah) sekaligus bantuan pengembangan Green House untuk membantu meningkatkan produktivitas budidaya melon.

“Saya terus mendorong agar petani tidak hanya didukung dalam akses pendanaan tetapi juga dalam hal pemberdayaan dan bantuan fasilitas pendukung usaha petani sehingga kesinambungan tetap terjaga dan petani di sini sejahtera,” tegas Menteri Rini.

Bank BRI mencatat, hingga Agustus 2018 penyaluran KUR untuk wilayah Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar Rp10,03 triliun, di mana sebesar Rp463,59 miliar disalurkan di Kabupaten Lamongan. Khusus untuk sektor pertanian, penyaluran KUR sektor pertanian di Provinsi  Jawa Timur tercatat sebesar Rp2,43 triliun dimana sebesar Rp100,59 miliar disalurkan ke Kabupaten Lamongan.

Dalam menjalankan usahanya, Qamaruzzaman mendapat bantuan permodalan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berkat ketekunannya dan dukungan permodalan dari Bank BRI, hasil tuaian yang diperoleh rata-rata sebanyak 6-8 ton per panen dengan harga jual di kisaran Rp8.500 per kilogram (kg) sehingga keuntungan yang diperoleh di kisaran Rp51-68 juta per panen.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: