Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eni Janji Bakal Kembalikan Uang Lagi ke KPK, Berapa?

Eni Janji Bakal Kembalikan Uang Lagi ke KPK, Berapa? Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Eni Maulani akan mengembalikan lagi uang ke KPK terkait penyidikan perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji kepada anggota DPR terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau 1.

"Besok pagi saya kembalikan juga apa yang saya terima dari Pak Kotjo (Johannes Budisutrisno Kotjo), seperti yang kalian (wartawan) tahu, ada sebagian yang digunakan untuk munaslub Golkar," kata Eni seusai diperiksa di gedung KPK Jakarta, Kamis.

Eni adalah tersangka dalam perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji kepada anggota DPR terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau 1 (PLTU Mulut Tambang Riau 1) berkekuatan 2 x 300 megawatt di Provinsi Riau, ia diduga menerima Rp4,8 miliar dari pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johanes Budisutrisno Kotjo.

Eni sebelumnya sudah mengembalikan uang Rp500 juta pada 30 Agustus 2018. Eni juga beberapa kali mengatakan penerimaan uang itu terkait dengan dana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Golkar sebesar Rp2 miliar.

Politikus Golkar itu juga mengakui ada pertemuan antara dirinya dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN (Persero) Supangkat Iwan Santoso dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati saat masih menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN pada 2016 lalu.

"Seperti yang sudah saya jelaskan di penyidik, bahwa ada pertemuan dengan Pak Sofyan, Bu Nicke, Pak Iwan dan seterusnya, saat itu ada pembahasan khusus soal apa yang dibicarakan. Itu sudah saya sampaikan semua kepada (penyidik) yang di atas," tambah Eni.

Ia mengaku diperintah Partai Golkar untuk mengawal pengadaan tersebut sejak 2016.

"Saya sudah berjanji kepada penyidik bahwa saya akan kooperatif, sejak awal saya ditugaskan partai untuk mengawal itu dari tahun 2016 kalau tidak salah, sampai saya masuk ke sini. Cerita itu panjang betul, satu-satu saya ingat yang saya lakukan, apa yang sudah saya rasakan, saya ingat-ingat dan itu saya ceritakan kepada penyidik," kata Eni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: