KPU Bekasi Gelar Kampanye Damai

Warta Ekonomi, Bekasi -

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

"Deklarasi damai ini merupakan tahapan kita menyukseskan Pemilu 2019, jangan sampai kita terpecah belah," kata Ketua KPU Kota Bekasi, Ucu Asmara Sandi, di Bekasi, Kamis.

Acara yang diselenggerakan di Aula Mapolrestro Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, Kota Bekasi turut dihadiri oleh 16 pimpinan partai politik di wilayah hukum setempat.

Dalam kegiatan tersebut, masing-masing perwakilan partai politik membacakan deklarasi yang dipimpin Ketua KPU Kota Bekasi Ucu Asmara Sandi.

Dalam deklarasi ini disampaikan pula kewajiban tim kampanye, para pendukung dan peserta pemilihan umum berjanji akan mewujudkan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Deklarasi tersebut juga disaksikan oleh Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Widjonarko dan Dandim 0507 Letkol Arm Abdi Wirawan.

Para Pimpnan Musyawarah Daerah (Muspida) itu mengajak seluruh masyarakat dan parpol untuk menyukseskan Pemilu 2019 dan menjadikan kontestasi tersebut sebagai sejarah bagi Indonesia ini karena baru kali pertama dilakukan pencoblosan secara serentak termasuk presiden dan wakil presiden.

Ucu mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak reaktif terhadap berita-berita bohong dan informasi yang tak dapat dipertanggungjawabkan.

Jadikanlah Pemilu ini sebagai Pemilu yang damai dan jadikan sebagai perlombaan bukan pertandingan yang harus saling sikut, karena Kota Bekasi sudah sukses menggelar Pemilukada 2018, katanya.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, AKBP Widjonarko mengajak semua parpol dan masyarakat untuk menjaga kondusivitas penyelanggaran pemilu 2019 dan menyukseskannya.

Dia menyatakan, semua anggota kepolisian termasuk wilayah hukum Kota Bekasi untuk bersikap netral dalam pesta demokrasi itu.

Bila anggota ada yang tidak netral maka kami akan memberikan sanksi tegas, ujarnya.