Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Adanya Perang Dagang, BI Pede Rupiah Terus Menguat

Adanya Perang Dagang, BI Pede Rupiah Terus Menguat Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Medan -

Bank Indonesia (BI) melihat nilai tukar Rupiah yang kembali menguat disebabkan beberapa hal. Salah satunya adalah, banyaknya negara asing yang sudah mulai tidak nyaman dengan adanya perang dagang. Namun bagi Bank Indonesja tetal optimis rupiah akan menguat. 

Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara (Sumut), Hilman Tisnawan mengatakan bahwa saat ini aliran dana yang sifatnya portofolio juga sudah mulai banyak lagi mengalir ke negara-negara energi, termasuk Indonesia. Hal tersebut tentunya membuat Indonesia menjadi lebih optimis.

“Kemudian yang paling penting, juga terkait dengan sikap dari beberapa lawan negara Amerika, seperti China yang malah melakukan pelemahan mata uangnya. Hal tersebut sangat tidak diduga, dan hal tersebut tentunya juga menyulitkan,” katanya, Jumat (28/9/2018).

Dikatakannya, kemungkinan ke depan bagi Indonesia tetap menjadi waspada. Diperkirakan menurut Bank Indonesia, sampai 2019 banyak pengamat mengatakan bahwa suku bunga Amerika sudah pada tingkat yang maksimum tingginya.

“Jadi kemungkinan naik lagi ada, tetapi mungkin tidak besar dan itu dianggap akan mereda. Kan mulai naik lagi ketika musim-musim China, Eropa, mulai bagus lagi. Maka kita juga sebagai negara energi akan lebih bagus lagi dan itu yang diyakini Indonesia ke depan,” ujarnya.

Indonesia saat ini sedang on the track, dan menurut beberapa analisis dari lembaga-lembaga pemeringkat, karena diyakini bahwa apa yang dilakukan oleh Indonesia adalah hal yang baik.

“Hal itu menunjukkan Indonesia agak berbeda dari negara-negara lain yang memang justru tidak menaikan suku bunga sejak awal. Nah permasalahannya sekarang tinggal menunggu dari perkembangan yang selanjutnya, jadi jangan menduga-duga dulu,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: