Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Festival Lapak PerpuSeru: Inspirasi Literasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Festival Lapak PerpuSeru: Inspirasi Literasi untuk Kesejahteraan Masyarakat Kredit Foto: CCFI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) kembali menyelenggarakan Festival Lapak Perpustakaan Seru (PerpuSeru) untuk terus menyebarkan inspirasi literasi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia, Jumat (28/9/2018), di Jakarta. Festival Lapak PerpuSeru kedua ini menghadirkan puluhan karya dan kisah sukses lintas daerah dan generasi.

Menurut Titie Sadarini, Chief Executive Coca-Cola Foundation Indonesia, program PerpuSeru memiliki dampak nyata pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

"Dengan transformasi perpustakaan seperti peningkatan kapasitas serta berinovasi dan berkreasi dalam layanan perpustakaan, kami ingin mendorong masyarakat, khususnya generasi muda untuk terus mengembangkan diri melalui beragam program pelatihan di perpustakaan," ujar dia.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan (Deputi II), Woro Titi Haryanti menyampaikan, agar dapat membangun bangsa berkemampuan literasi tinggi, perpustakaan menjadi institusi terpenting yang mempunyai peran sentral dalam membangun literasi sosial.

"Untuk itu, peran perpustakaan harus ditingkatkan sebagai wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan potensi masyarakat melalui pelatihan dan keterampilan. Dalam perspektif itulah, perpustakaan menjadi institusi pelopor gerakan literasi untuk kesejahteraan," jelasnya.

Salah satu yang terkena manfaat dari PerpuSeru, Anjar Priyanto, petani muda dari Desa Kelor, Kabupaten Gunungkidul yang membudidayakan terong dan cabai merah. Berawal dari keinginan menambah pengetahuan tentang budi daya dua komoditas tersebut, Anjar memperoleh pengetahuan baru di perpustakaan.

 

"Saya sangat senang ketika ilmu yang saya dapatkan memberikan dampak pada peningkatan hasil panen saya. Saya pun berinisiatif mengajak pemuda lain untuk bergabung dalam kelompok tani muda. Awalnya saya mendapat cibiran dari masyarakat, namun itu membuat saya semakin terpacu untuk terus belajar pertanian modern di perpustakaan. Kini kelompok tani muda semakin berkembang, baik dalam jumlah petani dan penghasilannya," ungkap Anjar.

Tasya Kamila, public figure dan pemerhati pendidikan di generasi milenial mengungkapkan, senang berada di tengah Festival Lapak PerpuSeru, mereka semangat menimba pengetahuan dan keterampilan melalui PerpuSeru.

"Saya percaya literasi memegang peranan penting untuk kemajuan sumber daya manusia Indonesia. Literasi membantu setiap pribadi berkembang menjadi sosok yang mandiri sosial, ekonomi, dan kompeten. Mari kita bersama-sama terus gaungkan literasi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tuturnya.

Sejak November 2011, PerpuSeru telah meletakkan fondasi dasar transformasi perpustakaan berbasis teknologi, menjadikannya sebagai pusat belajar literasi. Program PerpuSeru ini bermitra dengan Pemerintah melalui Perpustakaan Nasional dan perpustakaan daerah. 

Hingga saat ini program PerpuSeru telah berada di 18 provinsi, 104 perpustakaan kabupaten, 1.000 lebih perpustakaan desa, dan mencapai sekitar 14 juta masyarakat yang mengakses layanan perpustakaan serta memberikan dampak kemandirian sosial ekonomi pada masyarakat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: