Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gaji Bulanan Cepat Habis? Ini Triknya Agar Menguntungkan

Gaji Bulanan Cepat Habis? Ini Triknya Agar Menguntungkan Kredit Foto: Unsplash/Bady QB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tanggal muda seperti sekarang ini menjadi hal yang menyenangkan bagi setiap karyawan. Namun, kebahagiaan ini terkadang hanya bisa dinikmati sekejap saja lantaran gaji kita tidak dikelola dengan baik. 

Founder of Gatherich sekaligus motivator muda Kennedy Handersen menilai gaya hidup lah yang dianggap menjadi harga yang paling mahal saat ini dibanding kebutuhan hidup. Karena itu, Ia membeberkan cara agar penghasilan atau pun gaji Anda tidak terbuang percuma dan bisa dialokasikan dalam bentuk investasi. 

Sebelum mengatur keuangan Anda, kata Ken sapaan akrab Kennedy siapkan enam amplop. Menurutnya ini dianalogikan sebagai rekening tabungan kita. Masing-masing amplop kita tuliskan FFA, LTSS, Edu, Nec, Give, dan Play.

Pertama, amplop bertuliskan FFA. Istilah ini sambung Ken merupakan singkatan dari Financial Freedom Account (FFA). 

"Uang yang kita sisihkan untuk amplop ini sebesar 10%. "Rekening" ini kita khususkan bukan untuk konsumsi, ini harus ditahan. Dialihkan ke bisnis, saham dan sebagainya," ungkap Ken dalam seminar bertajuk Gunting Uang dan Hujan Uang Demi Edukasi Millenials di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).

Kedua, Long Time Saving for Spending (LTSS). "Ini untuk dikeluarkan nanti, Silahkan ambil uang penghasilan kita sebesar 10%, kita nabung untuk masa depan kita. Contoh kalau kita sudah berkeluarga, untuk menabung pendidikan anak," imbuhnya.

Dikatakan Ken, kini harga pendidikan begitu mahal satu tahun inflasinya sebesar 17%. "Ini tujuannya kalau kita punya anak tidak pusing lagi karena mengeluarkan biaya banyak," terangnya.

Ketiga, Edu (real world education). Dalam alokasi ini alokasikan gaji kita sebesar 10%. "Pendidikan formal itu penting. Kita tambahin ilmu terus, ikut seminar. Dan yang terpenting adalah komunitas," ucapnya.

Keempat, Nec (Necessities). Ditegaskan Ken, pengeluaran ini wajib ada. Porsinya 50% dari penghasilan. "Contohnya adalah asuransi," kata dia lagi. 

Kelima, Give (Giving). "Bahagia bukan hanya cari uang saja. Besarannya 10% dari penghasilan kita, kalau yang beragama Islam disisihkan sebesar 2,5%," paparnya.

Keenam, Play. "Besarannya 10%. "Rekening" ini digunakan untuk menghibur diri," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: