NU Tak Alergi Politik, Pilih Jokowi Atau Prabowo?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Dua koalisi partai yang masing-masing kubu telah mengklaim, jika Nahdlatul Ulama (NU) telah masuk ke kelompok Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Lantas, mana di antara dua pilihan tersebut yang di pilih NU pada Pilpres 2019 mendatang?

Ketua Bidang Hukum HAM dan Perundang-undangan PBNU, Robikin Emhas, mengatakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bukanlah parpol, namun lembaga tersebut tidak takut apalagi alergi dengan politik.

"Lebih tepatnya NU itu buka parpol, tetapi sudah pasti NU tidak alergi politik," katanya di Jakarta, Senin (1/10/2018).

Meski begitu, tambah Robikin, politik yang dikawal oleh NU adalah politik kebangsaan dan kenegaraan. Sehingga memastikan bahwa negara Indonesia berjalan sesuai dengan amanat pendiriannya, Pancasila, dan konstitusi NKRI

Terkiat dengan Pilpres, Robikin menegaskan bahwa warga NU punya tanggung jawab moral memenangkan sang Rais Aam, dimana penah di jabat oleh Ma'ruf Amin.

"Siapa pun juga tahu KH Ma'ruf Amin adalah salah satu tokoh utama NU. Maka warga NU nggak usah disuruh atau diperintah, sudah merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mensukseskan beliau," jelasnya.

Meski begitu, ia menegaskan NU beserta seluruh strukturnya di bawah memang tidak bisa menggunakan atribut organisasi kop surat, stempel, dan sebagainya. Namun warga NU sebagaimana juga dijamin konstitusi punya hak politik dipilih dan memilih.

"Dalam rangka menjalankan hak politiknya, warga NU sudah merasa punya kewajiban moral untuk mensukseskan KH Ma'ruf," ujarnya.