Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan E-Commerce Harus Siapkan Ini

Perusahaan E-Commerce Harus Siapkan Ini Kredit Foto: Unsplash/William
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di zaman yang serba internet seperti saat ini, masyarakat di Indonesia lebih sering memanfaatkan kemajuan teknologi dan membuat semuanya serba digital.

Sama halnya dengan penduduk di India, menurut penelitian 40% penduduk di sana adalah pengguna internet aktif. Penelitian juga mengatakan, pengguna internet di sana diperkirakan akan meningkat dari 481 juta pada Desember 2017 menjadi 829 juta pada 2021.

Tentu melihat kemajuan internet dan digital di zaman sekarang akan dimanfaatkan oleh perusahaan e-commerce. Investasi oleh perusahaan e-commerce dan perluasan solusi teknologi yang disediakan oleh mereka hanya akan menaikkan angka ini, yang diperkirakan akan melampaui angka 10 juta pada tahun 2020.

Biasanya dengan memanfaatkan hari-hari besar; akhir pekan dan hari-hari diskon, perusahaan e-commerce ­meluaskan produknya. Investor juga mendorong lebih banyak uang ke pasar untuk memperluas persediaan dan operasi. Perusahaan e-commerce secara perlahan menyelaraskan kembali tujuan bisnis mereka untuk menyebarluaskan kembali produknya ke berbagai daerah yang belum terjamah. Pendekatan melalui diskon-diskon telah menguabh pola pembelian yang biasa.

Tantangan

Terlepas dari semua ini, perusahaan e-commerce kini menghadapi masalah. Ketika mereka memasuki fase baru ini, produktivitas adalah mantra baru. Dengan perluasan perusahaan e-commerce ini, menjadikan tenaga kerja mereka lebih produktif adalah kekhawatiran yang semakin besar. Tantangan lain yang datang dengan skala adalah kelesuan dan kepuasan diri yang langsung menyentuh kinerja perusahaan.

Aspek lain yang harus diselesaikan oleh perusahaan e-commerce adalah menjembatani kesenjangan komunikasi dengan karyawannya. Perlu ada indikasi yang sangat jelas tentang apa yang ditawarkan oleh pemberi kerja dan apa lagi yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan berbagai insentif yang diberikan. Sementara saat ini karyawan bekerja berdasarkan model pembayaran per pengiriman, kinerja yang didorong insentif ini menciptakan beberapa ambiguitas dan akan selalu memiliki tantangan transparansi.

Sementara itu, perusahaan e-commerce mempromosikan konsep ini dengan mempercayainya untuk menjadi alat yang produktif dan tidak menyadari bahwa ini akan semakin mengarah pada tingkat erosi yang lebih tinggi. Perusahaan e-commerce harus mengikat dengan mitra yang memiliki pengalaman dalam mengelola tantangan ini.

Perusahaan e-commerce harus menemukan cara untuk memasukkan kemampuan dan ruang lingkup untuk meningkatkan keterampilan. Layanan pembelajaran akan bermanfaat bagi semua karyawannya dan ini akan secara langsung menguntungkan para pemain e-commerce, karena ini akan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Selain itu, itu juga akan mendorong karyawan untuk mengambil lebih banyak tantangan dan inisiatif, sehingga mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan e-commerce dalam hal pengurangan. Ini juga akan bertindak sebagai alat retensi yang sangat baik dalam waktu di mana semakin banyak perusahaan e-commerce menetapkan basis dan menawarkan insentif kompetitif untuk menarik bakat.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: