Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Listrik Sulteng Mulai Pulih, Komunikasi Berangsur-angsur Membaik

Listrik Sulteng Mulai Pulih, Komunikasi Berangsur-angsur Membaik Kredit Foto: BNPB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah tak hanya berdampak pada segi aksesibilitas, tetapi juga pada kondisi komunikasi di daerah tersebut. Berdasarkan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara diketahui, faktor utama penyebab gangguan komunikasi adalah hilangnya pasokan listrik sejak malam kejadian gempa.

“Pada Jumat (28/9/2018), dari 3.404 BTS (Base Transceiver Station), hanya tersisa 12 % di seluruh Sulawesi Tengah, bahkan menurun menjadi 11% pada hari berikutnya,” kata Rudiantara kepada pers, pada Selasa (2/10/2018) malam.

Namun, Rudiantara melanjutkan, kini permasalahan tersebut sedikit demi sedikit telah dapat diatasi karena listrik sudah mulai beroperasi kembali. Dengan kembalinya aliran listrik, BTS yang towernya tidak mengalami kerusakan dapat berfungsi kembali dalam waktu 2-4 jam. Jika towernya bermasalah, seperti rusak atau amblas, maka harus diganti terlebih dahulu.

Selain itu, dengan kembali beroperasinya listrik, tersedia pula fasilitas wifi gratis di 38 lokasi untuk masyarakat yang membutuhkan sinyal internet. Untuk di Palu, terdapat 10 titik persebaran wifi gratis. Bahkan, Kemkominfo juga menyediakan ORARI (Organisasi Amatir Radio Dunia) dan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia).

“Namun, untuk penggunaan ORARI dan RAPI itu kembali lagi kepada masyarakat sebab mereka pun sedang dalam keadaan terdampak bencana. Tidak mudah bagi mereka untuk menggunakannya,” jelas Rudiantara.

Ia juga menginformasikan perihal pembangunan call center atau tempat pengaduan di posko BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Tempat pengaduan itu nantinya akan menjadi pusat informasi. Tidak hanya di Palu, call center juga akan dibangun di Jakarta agar komunikasi dari Ibukota ke lokasi gempa menjadi semakin mudah.

"sekarang kami menunggu listrik sambil paralel menggunakan genset. Sekarang itu genset masuk melalui Mamuju, melalui utara juga, tapi kan tidak mudah karena harus dibawa menggunakan mobil besar atau pesawat. Kami juga tidak bisa membawanya sekaligus karena ukurannya besar.”

Harapannya, jaringan listrik di Sulawesi Tengah dapat kembali pulih pada 5 Oktober 2018 supaya jaringan komunikasi dapat pulih sepenuhnya. Meskipun kini kondisi komunikasi sudah terbantu oleh kehadiran genset yang didukung oleh solar, ia tetap berharap listrik akan segera kembali normal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: