Bantu Pulihkan Kelistrikan di Sulteng, PLN Sumut Kirim 10 Relawan

Warta Ekonomi, Medan -

Sebagai bentuk peran serta dalam misi kemanusiaan, sekaligus untuk percepatan pemulihan sistem kelistrikan di Palu, Sigi dan Donggala, pasca gempa dan tsunami, PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara memberangkatkan relawannya ke wilayah yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu.

Direktur Bisnis Regional Sumatera (Diregsum) Wiluyo Kusdwiharto mengatakan untuk tahap ini, seluruh relawan yang diberangkatkan berjumlah 10 orang dengan rincian 2 orang pihak PLN yakni Azhar Effendy dan Aji Saka yang bertindak sebagai koordinator dan 8 orang lainnya merupakan teknisi lapangan dari pihak rekanan. Mereka adalah Kurniawansyah, Gunawan, Mustanuddin Hutabarat, Edi Suroto, Lukmin Sinaga, Rudi Mingklinton, Iskandar dan Rinaldi Syahnaran Siregar.

"Dengan mengucap alhamdulillah, saya lepas tim dari PLN wilayah Sumatera Utara untuk membantu pemulihan kelistrikan di Palu," katanya, Selasa (2/10/2018) malam. 

Dikatakannya, sejauh ini, total keseluruhan relawan dari PLN yang sudah diberangkatkan mencapai hampir 500 orang.

"Jumlah ini nantinya akan terus bertambah mengingat banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan guna memulihkan listrik disana. Tidak ada waktu pasti sampai kapan para relawan akan berada di sana. Diharapkan seluruh relawan dapat membenahi jaringan distribusi yang rusak akibat gempat dan tsunami," ujarnya. 

Wiluyo Kusdwiharto juga berpesan kepada tim relawan agar dapat bekerja dengan baik, selalu memakai pakaian standart keamanan saat bekerja dan selalu mengutamakan keselamatan.

 "Seluruh relawan harus selalu saling berkomunikasi antar tim, selalu melapor kepada ketua rombongan agar semua tetap terkoordinir," ujarnya.

Terkait pemulihan listrik di Palu, Sigi dan Donggala ini juga, sebelumnya sudah ada kapal listrik yang diberangkatkan dari Kupang, dan untuk selanjutnya akan terus didistribusikan alat-alat, genset-genset, mobil crane. 

"Kami upayakan dalam waktu seminggu ini listrik dapat kembali pulih" pungkasnya.