Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berencana Ekspansi, Passpod Bakal Ada di 5 Negara Ini

Berencana Ekspansi, Passpod Bakal Ada di 5 Negara Ini Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Yelooo Integra Datanet (Passpod) perusahaan penyedia jasa rental modem wifi dan travel assistance ini berencana untuk melebarkan sayapnya ke negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Utama Passpod, Hiro Whardana, mengatakan bahwa perseroan berencana untuk masuk ke Vietnam, Myanmar, Singapura, Malaysia dan kemungkinan juga akan mencoba perutungan di Hongkong

"Rencananya 2019 di kuartal satu sudah ada satu negara yang buka, lagi kita lihat mana yang prosesnya lebih cepet," ujar Hiro, di Jakarta, Rabu (03/10/2018).

Menurut Hiro, perusahaan belum memutuskan untuk menggunakan skema apa untuk melakukan perluasan usaha ke luar negari. Pasalnya, peraturan yang ada di masing-masing negara berbeda-beda. Sehingga, hingga saat ini pihaknya masih terus mencoba mematangkan rencana tersebut.

"Caranya kita ada di luar negeri gimana? Kita lagi eksplor, karena di beberapa negara aturannya agak berbeda ada yang aturannya mewajibkan kita punya partner lokal kaya di Vietnam, Myanmar, Malaysia itu kan diwajibkan, ada beberapa negara kita yang cukup buka cabang aja disitu. Jadi semua sedang kita eksplor saat ini," jelasnya.

Lebih lanjut Hiro membeberkan bahwa perluasan bisnis ke luar negeri ini menjadi dasar perusahaan untuk mencari dana di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

"Perluasan ke luar negeri itu salah satu dasar kita lakukan IPO, karena dengan kita IPO dan jadi perusahaan publik di luar negeri proses due diligence jadi lebih mudah," ujarnya.

Sekedar informasi, perseroan melepas sebanyak 130 juta lembar saham atau setara dengan 34,21% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO denga nominal sebesar Rp100 per lembar saham. Saham yang ditawarkan tersebut akan memiliki harga penawaran sekitar Rp250 hingga Rp375 per lembar saham. Alhasil, diperkirakan dana dari hasil IPO sebesar Rp40 miliar.

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dana tersebut rencananya akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis, Research and Development (R&D) aplikasi, dan modal kerja dalam bentuk penambahan unit modem serta power bank.

Untuk mengembangkan bisnis perusahaan, pihaknya mengalokasikan dana IPO sebesar 67,10% untuk pengadaan billing management system dan perangkat SIM bank. Sedangkan sebesar 3,69% digunakan untuk research and development (R&D) aplikasi berupa penambahan beragam fitur. Adapun sisa dana sebesar 28,21% akan digunakan untuk modal kerja berupa pembelian modem dan power bank.

Selain itu, Hiro menuturkan, perusahaan secara bersamaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 78 juta Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp500  sampai dengan Rp750 yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif dengan perbandingan 5 saham baru berhak memperoleh 3 waran.

“Selain itu dana perolehan Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, terutama digunakan untuk pengembangan usaha ke negara lain (go regional),” tambah Hiro.

Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum saham perdana ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: