Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Daikin Garap Program Green Wall

Daikin Garap Program Green Wall Kredit Foto: Reuters/Adnan Abidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Daikin Industries bersama Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dan Conversation International (CI) Indonesia, menggarap program bernama Green Wall yang mengembalikan lahan terbuka kembali menjadi hutan. Dalam program Green Wall ketiganya berhasil memulihkan ekosistem di Resort Nagrak TNGGP.

Honorary Officer Daikin Industries, Satoru Fujitomo, menuturkan, sebagai sektor swasta perusahaan mendukung program tersebut karena Daikin mendukung udara yang sehat dan nyaman. Pihaknya pun tidak hanya membatasi bisnis dalam udara segar di ruangan, melainkan juga di udara luar seperti di hutan dengan keinginan untuk membantu masyarakat senantiasa hidup sehat dalam skala global.

“Karena hutab berfungsi untuk menjaga kenaikan temperatur atmosfir dari adanya daun pohon, dan membersihkan udara di atmosfir melalui fotosintesis dan respirasi, dan kami menyebutnya AC alami,” jelas Satoru, di Jakarta, Rabu (03/10/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal KSDAE (Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno mengatakan bahwa program yang dimulai sejak tahun 2008  berfokus pada 300 hektar area yang termasuk wilayah perluasan taman nasional pada tahun 2003. Dimana, upaya yang dilakukan dalam program Green Wall adalah pembelajaran yang sangat berarti dalam pemulihan ekosistem.

“Penerintah, LSM, sektor swasta, dan masyarakat secara bersinergi dan bahu membahu menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan tidak mencederai rasa keadilan di masyarakat,” katanya Wiratno.

Ia mengungkapkan bahwa dalam satu dekade lahan terbuka tersebut kembali menjadi hutan yang menyediakan banyak manfaat yang beragam seperti akses air bersih, listrik, dan alternatif mata pencaharian yang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Program ini meningkatkan kemandirian masyarakat secara ekonomi sehingga tidak menggantungkan hidupnya lagi ke dalam kawasan TNGGP secara langsung,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto menambahkan, pihaknya bersama dengan masyarakat dan LSM mengatur secara berkala mengawasi pohon yang telah ditanam untuk memastikan dapat tumbuh dan menjadi besar.

“Pendekatan ini hampir mirip dengn mandat Presiden Joko Widodo saat Hari Penanaman Pohon Nasional pada tahun 2017 bahwa menanam pohon dipastikan hidup,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: