Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Stabilitas, BI Terus Perkuat Koordinasi Antar-Otoritas

Jaga Stabilitas, BI Terus Perkuat Koordinasi Antar-Otoritas Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) terus memperkuat koordinasi antar-otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal.

"Terdapat tiga langkah koordinasi yang dilakukan oleh BI dan otoritas terkait," Demikian yang disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo pada kegiatan Seminar Publik di Jakarta, kemarin, Rabu (4/10/2018).

Dia menjelaskan, tiga langkah koordinasi yang dilakukan, yaitu pertama, koordinasi dalam stabilisasi nilai tukar untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik, khususnya obligasi pemerintah serta mempersiapkan mekanisme rekening simpanan khusus untuk menampung Devisa Hasil Ekspor (DHE).

"Kedua, koordinasi dalam penurunan transaksi berjalan, melalui implementasi B20 mulai 1 September 2018 untuk menurunkan impor minyak dan mendorong ekspor kelapa sawit, sinergi dalam akselerasi penerimaaan devisa dari destinasi pengembangan pariwisata prioritas, serta mendorong ekspor dan mengurangi impor melalui kebijakan fiskal, perdagangan, industri, dan penerapan komponen dalam negeri," jelasnya.

Kemudian yang ketiga, koordinasi dalam akselerasi pendalaman pasar keuangan untuk pembiayaan ekonomi, termasuk infrastruktur melalui pembiayaan infrastruktur serta pembiayaan korporasi.

Selain itu, BI terus melakukan bauran kebijakan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah, di antaranya menaikkan suku bunga kebijakan moneter BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 150 bps menjadi 5,75% selama 2018, melakukan intervensi ganda di pasar valas dan pembelian SBN dari pasar sekunder untuk stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya, serta menjaga bekerjanya mekanisme pasar.

Lalu, penyediaan swap valas dan swap hedging dengan biaya yang relatif murah, serta akselerasi pendalaman pasar keuangan seperti Indonia sebagai referensi suku bunga pasar uang, serta memberlakukan transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

Ke depan, BI akan mencermati perkembangan perekonomian seperti defisit transaksi berjalan, nilai tukar, stabilitas sistem keuangan, dan inflasi untuk menempuh langkah lanjutan guna memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: