Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMF-AWB Jadi Kesempatan Emas BNI Lebarkan Sayap

IMF-AWB Jadi Kesempatan Emas BNI Lebarkan Sayap Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, atau BNI akan memanfaatkan gelaran Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank Group (IMF-WBG) dengan melakukan pendekatan bisnis pembiayaan dan funding ke para delegasi yang akan hadir. Adapun IMF-WBG 2018 akan digelar pada 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali.

Pemimpin Divisi Internasional BNI, Henry Panjaitan, saat ditemui di Jakarta, Kamis (04/10/2018), mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan sejumlah pertemuan dengan pihak-pihak di sektor keuangan, termasuk CEO-CEO dari bank-bank besar di dunia. Sebut saja CEO Citibank yang memang berbasis di Amerika Serikat.

"Bentuknya bukan signing, tapi kita approaching bagaimana prospek lima tahun bisnis internasional kita akan seperti apa. Meeting langsung dari pejabat penting bank yang memang berpusat di New York dan lainnya seperti Bank Korea, China, Jepang, maupun bank-bank Eropa dan lainnya," kata dia di Jakarta, Kamis (04/10/2018).

Henry mengakui bahwa ajang IMF-WB Annual Meeting ini merupakan kesempatan emas bagi BNI. Pasalnya, tiap tahun aset cabang BNI luar negeri ditargetkan harus bertumbuh minimal US$1 miliar. Sementara dalam lima tahun BNI cabang luar negeri ditargetkan dapat tumbuh sebesar US$5 miliar dolar.

"Dari mana kita bisa capai itu kalau bukan dari usaha maupun funding. Terutama dari segi cost, biasanya kita harus datang ke mereka di pusat sana, waktu di Bali besok, kita manfaatkan untuk meng-approach bisnis dalam hitungan lima tahun ke depan. Kan mereka (delegasi) yang datang kemari," imbuhnya.

Henry, berharap akan ada upaya lanjutan berupa agreement dengan bank-bank luar negeri, baik berupa funding maupun pembiayaan.

Selain itu, BNI juga ingin menambah lagi kantor cabang asing (KCA) luar negerinya. Pasalnya, untuk membangun KCA menurut regulator tidaklah mudah.

"Kenapa sulit? Itu karena negara tersebut tak tahu seberapa besar dan menariknya Indonesia. Dan kita ini kan tampilkan sebagai bank besar yang memang berpotensi," tuturnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: