Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BTN Siap Restrukturisasi Kredit Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

BTN Siap Restrukturisasi Kredit Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk siap merestrukturisasi kredit bagi para nasabah yang menjadi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Saat ini perseroan mulai meracik seperti apa skema restrukturisasi kredit yang sesuai.

Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengungkapkan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan kondisi masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya para debitur BTN.

"Karena itu BTN akan memberikan restrukturisasi kredit kepada mereka dengan memperhatikan kondisi fisik serta psikologis nasabah, serta situasi Sulteng ke depannya, sehingga tidak memberatkan mereka," kata dia di Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Berdasarkan data yang dikompilasi oleh tim gabungan (Business Continuity Management-BCM) BTN, debitur kredit konsumer aktif di Sulteng tercatat berjumlah 12.036 debitur dengan nilai kredit sekitar Rp911 miliar, sementara debitur kredit komersial berjumlah 487 debitur dengan nilai kredit sekitar Rp139 miliar.

"Kami masih melakukan inventarisasi bagaimana keadaan debitur kami di Sulteng dan akan kami segera laporkan ke regulator sambil menunggu arahan selanjutnya mengenai langkah-langkah restruktrurisasi kredit," kata Maryono.

Restrukturisasi yang akan diberikan, jelas Maryono, bisa saja mengacu pada restrukturisasi untuk korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Adapun jenis restrukturisasi yang diberikan kepada para debitur yang terdampak gempa Lombok dilakukan BTN dalam bentuk pemberian grace period atau masa tenggang untuk membayar angsuran atau cicilan pinjaman pokok maksimal 2 tahun dan keringanan lain yang menyesuaikan kondisi debitur, serta pemberian diskon untuk denda dan bunga sampai dengan 100% bagi debitur yang disetujui mendapatkan restrukturisasi.

"Tetapi ini akan dilakukan setelah tim Business Continuity Management menyampaikan inventarisasi dari hasil pengecekan mereka terhadap nasabah di lokasi gempa," bebernya.

Sementara itu, BTN terus melakukan upaya pemulihan operasional dari outlet yang terdampak gempa. Dari hasil kerja keras tim gabungan, empat outlet BTN sudah memberikan pelayanan terbatas, yaitu Kantor Cabang Palu, termasuk kantor kas yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika dan kantor cabang pembantu Syariah di Palu, serta kantor cabang pembantu di Luwuk.

Per 4 Oktober 2018, berdasarkan laporan tim BCM, sejumlah nasabah Kantor Cabang Palu dan kantor kas di Jalan Dewi Sartika sudah melakukan transaksi perbankan di counter dan ATM.

Sedangkan untuk memudahkan nasabah menjangkau outlet BTN, mobil kas keliling sudah dipersiapkan untuk melayani nasabah. Sementara itu, 5 dari 13 ATM BTN sudah online untuk melayani transaksi nasabah, lima ATM tersebut berlokasi di Kantor Cabang Palu, Kantor Cabang Syariah, dan KCP di Luwuk.

"Kondisi ATM lain masih dalam proses pemulihan karena ada yang masih terkendala akses," kata Maryono.

Usai lawatannya ke Palu, Sulteng, pekan lalu bersama Kementerian BUMN, Maryono menilai kondisi sektor ekonomi di Palu lumpuh dan memerlukan waktu yang tidak singkat untuk pulih.

Namun, Maryono optimistis sektor properti akan membaik seiring dengan pembangunan kembali (rekonstruksi) yang akan digalakkan pemerintah dan dibantu dengan sinergi BUMN dan swasta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: