Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketegangan Dagang China-AS Picu Merosotnya Rupiah

Ketegangan Dagang China-AS Picu Merosotnya Rupiah Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mencatatkan rekor terendah hari ini, Jumat (5/10/2018), merosot ke level yang tak pernah tersentuh sejak krisis finansial 1998, yaitu Rp15.190 per dolar AS.

"Depresiasi rupiah dipicu oleh ketegangan dagang AS-China yang memburuk, kenaikan harga minyak, dan dolar AS yang secara umum menguat," ujar Research Analyst FXTM Lukman Otunuga di Jakarta, Jumat (5/10/2018).

Pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengenai potensi kenaikan suku bunga yang lebih banyak di masa depan, menguatkan indeks dolar AS ke 95,7 dan menekan mata uang rupiah.

Menurut Lukman, prospek kenaikan suku bunga AS berpotensi mempercepat arus keluar modal dari pasar berkembang, sehingga rupiah tetap rentan mengalami kejutan negatif.

Ekspektasi akan semakin besar bahwa Bank Indonesia (BI) akan kembali meningkatkan suku bunga untuk menolong rupiah, namun ini sepertinya tak dapat membantu banyak untuk membatasi penurunan nilai rupiah.

Asumsi ini berdasarkan fakta bahwa rupiah tetap terperosok walaupun BI telah meningkatkan suku bunga sebanyak lima kali sejak Mei tahun ini. Adapun, BI telah menaikkan suku bunga BI 7-Days Repo Rate sebanyak 150 basis poin (bps) menjadi 5,75%.

"Arah pergerakan rupiah sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, sehingga prospek jangka pendek hingga menengah tetap bearish," ucapnya.

Dari aspek teknis, dolar AS terhadap rupiah tetap sangat bullish di grafik harian. Penutupan harian di atas Rp15.000 dapat memicu kenaikan menuju 15.300 per dolar AS bahkan lebih.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: