Bank Dunia (World Bank) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami stagnasi hingga tahun depan. Lembaga keuangan internasional itu memproyeksi pada 2018 dan 2019, pertumbuhan ekonomi bakal berada di kisaran level 5,2%. Namun secara bertahap akan menguat hingga 5,3% pada 2020.
Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Rodrigo A Chaves, mengatakan, meskipun lingkungan global lebih tidak stabil dan tidak menentu, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif. Proyeksi ini didukung oleh permintaan domestik yang kuat.
“Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tercapai 5,2% tahun ini dan di 2019,” kata Rodrigo di Jakarta, Kamis (04/10/2018).
Ia mengatakan beberapa faktor pendorong tumbuhnya ekonomi tahun depan diantaranya konsumsi swasta yang diharapkan meningkat seiring dengan pemilihan presiden tahun depan. Selain itu kondisi pasar tenaga kerja yang kuat dan pemulihan pertumbuhan kredit akan turut mendorong pertumbuhan.
“Konsumsi pemerintah diproyeksikan menguat. Sementara itu pertumbuhan investasi diperkirakan akan tetap kuat, khususnya setelah pemilihan presiden. Sehingga dapat mengurangi ketidakpastian dalam dunia ekonomi,” ujarya.
Pandangan serupa dikemukakan PT Bank UOB Indonesia (UOB) yang menilai perekonomian Indonesia pada 2019 memiliki potensi baik untuk mencapai pertumbuhan pada kisaran 5,2-5,4%. Potensi itu didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat.
Ekonom Bank UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja, mengungkapkan, beberapa faktor pendorong tumbuhnya ekonomi tahun depan, di antaranya konsumsi rumah tangga yang terjaga, harapan pemulihan ekspor yang berkelanjutan, terutama komoditas dan belanja pemerintah yang stabil.
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: