Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambut Pertemuan IMF-WB, Kemenhub Tambah Jumlah Flight di Bandara Ngurah Rai

Sambut Pertemuan IMF-WB, Kemenhub Tambah Jumlah Flight di Bandara Ngurah Rai Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I dan AirNav Indonesia untuk menambah jumlah flight di Bandara Ngurah Rai, Bali. Instruksi tersebut untuk mendukung kelancaran berjalannya ajang International Monetery Fund–World Bank (IMF-WB) Annual Meeting 2018 yang akan diselenggarakan di Nusa Dua Bali.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penerbangan yang semula berjumlah 30 flight perjamnya, akan ditambah menjadi 35 flight perjamnya.

“Kalau selama ini cuma 30 flight, yang akan datang menjadi 35 flight. Artinya setiap jam ada tambahan 5 flight take off landing perjamnya. Itu suatu jumlah yang banyak, karena memang appron runway kita perbaiki. Lebih dari itu, kita juga akan mempersiapkan bandara-bandara di sekitarnya untuk (pesawat) mereka menginap. Saya pikir persiapan untuk IMF di sektor penerbangan cukup baik,” terang Menteri Budi di Jakarta, Jumat (5/10/2018).

Sementara di sektor darat, Menhub menjelaskan terkait penerapan sistem ganjil genap yang rencananya akan diberlakukan selama IMF berlangsung dari tanggal 8 Oktober 2018 – 14 Oktober 2018.

“Untuk di darat bila dimungkinkan dilakukan ganjil genap. Karena kita tidak ingin, tamu-tamu kita terjebak macet. Saya minta toleransi dari masyarakat Bali, dan saya sudah minta izin dengan Gubernur. Kita berkorban sedikit tapi ini bisa menjadi suatu impresi yang baik bagi negara kita bagi Bali khususnya,” pungkas Menhub.

Sebagai informasi, IMF-WB Annual Meetings (AM) adalah pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur World Bank dan IMF pada bulan Oktober 2018, untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta isu-isu terkini.

Pada tahun ini, IMF-WB Annual Meetings akan dihadiri oleh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara. Tujuan utama penyelenggaraan Annual Meeting 2018 ini adalah menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia dan Asia sebagai ekonomi yang reformed, resilient, dan progressive.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: